PENIPUAN: Gentong Ajaib, Uang Rp4,5 Juta Dijanjikan Bisa Jadi Penuh Segentong

Hati-Hati, Kasus Gentong Ajaib, Dijanjikan Bisa Jadi Penuh Segentong
Sumber :
  • tvonenews.com

Surabaya, WISATA – Indah, tertarik mengikuti ritual penggandaan uang yang ditawarkan Dwi Sukesi.

Dia diminta menyerahkan uang dan menyiapkan gentong di rumah.

Dalihnya, gentong itu akan penuh uang dalam waktu 36 hari sejak penyerahan uang. Namun, gentong tersebut ternyata kosong.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menuturkan, aksi penipuan itu dilakukan oleh tiga orang, dua lainnya adalah Suraji dan Suhari.

“Masing-masing punya peranan,” ujar AKBP Hendro.

AKBP Hendro menambahkan, korban mengetahui ritual itu dari Suraji, mantan pegawai tokonya pada Mei lalu.

Dia mengaku kenal Dwi, orang yang diklaim bisa menggandakan uang.

Indah yang tertarik, kemudian minta dikenalkan.

Mereka selanjutnya bertemu di rumah korban.

Dwi, saat itu tidak sendiri, ia mengajak Suhari yang disebut sebagai guru spiritualnya.

“Dalam pertemuan itu, korban diminta untuk menyerahkan uang yang akan digandakan,” jelasnya.

Indah, lanjutnya, sempat ragu. Namun, dia merasa yakin, setelah ditunjukkan video testimoni orang lain, yang menyebut ritual penggandaan uang itu nyata.

Warga Jalan Tembok Dukuh itu lantas menyerahkan uang Rp4,5 juta.

“Selain uang, korban juga diminta menyediakan gentong,” paparnya.

Indah diminta menyimpannya di salah satu ruangan rumah.

Dalihnya, gentong itu sebagai penampung uang pecahan Rp100 ribu dan nantinya akan terisi penuh.

Dwi juga berpesan agar gentong tersebut tidak dibuka sebelum 36 hari sebelum pergi.

Menurut AKBP Hendro, pada pertemuan itu, para pelaku juga membahas mahar ritual.

Dwi meminta imbalan Rp45 juta. Tetapi, biaya tersebut bisa diambilkan dari hasil penggandaan uang di dalam gentong.

AKBP Hendro menambahkan, pada hari ketiga setelah pertemuan, korban menghubungi Dwi, Indah mengaku butuh uang untuk modal usaha.

Dia meminta izin membuka gentong, tetapi dilarang.

“Korban diperbolehkan membuka gentong kalau sudah mengirim Rp15 juta dengan alasan untuk ritual,” paparnya.

Mantan Kasubdit Hardabangtah Polda Jatim itu menjelaskan, korban yang sudah mengirim uang ternyata mendapati gentong dalam kondisi kosong.

Tetapi, Dwi berkilah ritual masih berproses, Indah pun diminta menunggu.

“Karena tidak ada kejelasan sampai 30 September kemarin, korban akhirnya melapor,” jelasnya.

Berdasarkan laporan itu, polisi meringkus Dwi, Suraji, dan Suheri.

Dalam pemeriksaan terkuak, bahwa Dwi yang punya ide menipu. Dia meminta Suraji, mantan suaminya, untuk mencari korban.

Suheri yang tidak lain tetangganya, diberi peran sebagai guru spiritual untuk meyakinkan.

“Uang dari korban dibagi bertiga,” ungkapnya.

Kasus ini, saat ini terus didalami oleh tim Jatanras Polrestabes Surabaya dengan membawa pelaku dan korban ke lokasi penggandaan uang, untuk mengetahui secara pasti modus operandi pelaku melakukan penipuan.

(Sumber: tvonenews.com)

Prakiraan Cuaca Daerah Istimewa Yogyakarta, Tanggal 4 Juli 2024