BOYOLALI: Bukti Sekolah Tak Mengenal Usia, Bupati Boyolali Mewisuda 90 Lansia
- boyolali.go.id
Boyolali, WISATA – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali menggelar acara wisuda bagi warga lanjut usia (lansia).
Para lansia ini telah mengikuti sekolah lansia selama tiga bulan, sejak bulan Juni hingga Agustus 2023 lalu.
Sebanyak 90 lansia dari Kecamatan Simo dan Tamansari mengikuti prosesi wisuda yang dihadiri oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, di Aula kantor setempat pada Selasa (17/10/2023).
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina menjelaskan, melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) diadakan sekolah lansia yang bertujuan untuk mendayagunakan lansia supaya tetap sehat, tangguh dan mandiri.
Adapun jumlah lansia dari BKL ‘Melati Simo’ sebanyak 30 orang dan 60 orang dari BKL ‘Sehat Tamansari’.
Kurikulum yang diberikan cukup lengkap seperti kesehatan, gizi lansia, penanganan stres untuk penguatan mental dan psikologi, keagamaan dan keterampilan khusus.
Anggaran yang dipergunakan untuk menyelenggarakan sekolah lansia tersebut, berasal dari anggaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah.
“Karena kalau tidak dikelola dengan baik, lansia itu akan menjadi beban bagi masyarakat sekitar atau keluarganya. Tapi kalau mereka tetap dilatih menjadi sehat dan mandiri, maka ini menjadi aset yang bagus untuk negara, karena dengan sehat dan mandiri mereka tidak akan membebani kemudian malah bisa lebih produktif sehingga malah bisa membantu dalam berbagai hal,” terang Ratri.
Sementara itu, Ketua Pokja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Harlin Is Ambarwati mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sekolah lansia hingga wisuda di Kabupaten Boyolali ini.
Ia berharap kegiatan sekolah lansia ini dapat disambut baik dan mendapat dukungan dari pemerintah, pemerintah desa, lembaga terkait, swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Semoga banyak manfaat yang dapat diperoleh serta dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.” katanya.
Sementara itu, Bupati Said yang mewisuda para lansia, mengapresiasi semangat mereka yang masih mau belajar. Pihaknya mengajak para lansia untuk selalu bersyukur atas umur panjang dan nikmat sehat yang masih bisa mereka nikmati.
“Semoga setelah diwisuda ini, menjadi sarjana lansia yang terus membagikan ilmunya setelah sekolah, tetaplah tanamkan semangat kita, kita bangun Boyolali bersama Bupati bersama para lansia Boyolali dengan semangat Boyolali Metal,” pesannya.
Usai menyampaikan sambutan, orang nomor satu di Boyolali itu kemudian mewisuda satu–persatu lansia dengan memindahkan tali toga.
Prosesi wisuda diakhiri dengan foto bersama Bupati Said dengan para lansia yang telah diwisuda.
Salah seorang lansia yang telah diwisuda dengan usia tertua, adalah Najri, dari Kecamatan Simo.
Ia menyatakan banyak pelajaran yang didapat dari sekolah lansia, seperti tujuh dimensi lansia tangguh yakni spiritual, sosial, emosional, fisik, intelektual, profesional dan kejuruan, serta lingkungan.
Kelak ia akan menyalurkan ilmu yang didapatnya kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya.
“Lansia mandiri adalah segala sesuatunya tidak tergantung pada orang lain, resepnya doa supaya diberi kesehatan jasmaniah rohaniah dan diberi rizki yang cukup.” ungkap pria yang sudah berusia 82 tahun tersebut.
(Sumber: boyolali.go.id)