Tol Bangkinang-Kotokampar, Jalan Tol dengan Panorama Indah dan Rest Area yang Mengusung Budaya Riau

WISATA – Panorama indah di tol Bangkinang-Kotokampar adalah salah satu daya tarik dari jalan tol yang menghubungkan Pekanbaru dan Padang. Dirangkum dari hutamakarya.com, jalan tol ini memiliki tiga jembatan yang dibangun di atas lembah dengan kedalaman hingga 30 meter dan panjang hingga 500 meter. Jembatan-jembatan ini dinamakan Jembatan gadang 1, Jembatan Gadang 2 dan jembatan Alai 1. Dari atas jembatan pengguna tol dapat menikmati pemandangan alam yang bebas dan asri, seperti perbukitan, sawah dan sungai. Jalan tol ini juga dapat memangkas waktu tempuh dari Bangkinang ke XIII Kotokampar dari 60-an menit menjadi 20-an menit saja dengan kecepatan 80 km/jam.



ilustrasi jalan tol di Sumatera Barat

Photo :

• IG/hkinfrastruktur

Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) sejak pertengahan 2019. Progres pembangunan jalan tol ini sudah mencapai 80% per Agustus 2023. Jalan tol ini juga menggunakan metode unibridge yang pertama di JTTS, yaitu metode pembuatan jembatan dengan sambungan antar segmen yang hanya menggunakan pin baja bermutu tinggi. Metode ini dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan seperti jumlah kolom yang lebih sedikit, struktur atas yang ringan, proses pekerjaan lebih mudah dan sederhana serta biaya konstruksi yang lebih hemat.

Sebagaimana fasilitas jalan tol lainnya, di jalan tol Bangkinang-Kotokampar juga dibangun rest area. Rest area ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI). Lokasi rest area ini berada di STA 36+000 sisi A dan sisi B. Desain rest area ini mengadaptasi nuansa adat Riau dengan atap lipat pandan dan ornamen atap selembayung. Rest area ini dapat menampung sekitar 115 kendaraan dengan rincian 77 kendaraan kecil dan 38 kendaraan besar. Fasilitas penunjang yang disediakan rest area ini diantaranya adalah masjid, toilet umum, pujasera, stan UMKM, minimarket, dan lahan yang dipersiapkan untuk pembangunan SPBU, dan ruang terbuka hijau.



Gerbang Tol Kotokampar

Photo :

• IG/ssc_riau

Halaman Selanjutnya

Jadi, rest area STA 36+000 tidak hanya menyediakan fasilitas penunjang bagi pengguna jalan tol, tetapi juga menjadi sarana pelestarian dan promosi budaya Melayu Riau. Nuansa adat dan budaya Melayu Riau memiliki ciri khas yang berbeda dengan budaya Melayu lainnya, seperti budaya Melayu Sumatera, budaya Melayu Jambi, atau budaya Melayu Kalimantan. Budaya Melayu Riau juga mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal, keagamaan, kesantunan, dan keindahan.