Ekonomi Indonesia Capai Ketangguhan, Fokus di Industri Manufactur dan Energi Hijau
- https://www.ekon.go.id/
Wisata –Jakarta, Perekonomian Indonesia menunjukkan ketangguhan pada kuartal pertama 2023 dengan mencapai target pertumbuhan sebesar 5,3%, meskipun perekonomian global menghadapi tantangan, termasuk isu perubahan iklim. Industri manufaktur tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia karena permintaan domestik yang kuat.
Pemerintah Indonesia mengakui risiko perubahan iklim sebagai salah satu tantangan jangka menengah dan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pembiayaan dalam sektor energi hijau dan terbarukan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan hal ini dalam Green Economy Forum 2023 yang diadakan oleh Bisnis Indonesia.
Investasi pada sektor industri pada triwulan pertama 2023 tumbuh sebesar 42,5% (YoY), mencapai Rp139,9 triliun. Pemerintah mendorong peningkatan peran sektor industri dari 18%-19% menjadi di atas 25% dalam 5-10 tahun ke depan sebagai langkah untuk membantu Indonesia keluar dari middle-income trap.
Meskipun konflik geopolitik meningkatkan penggunaan energi fosil secara global, Indonesia tetap berkomitmen untuk meningkatkan target Nationally Determined Contribution (NDC). Indonesia berupaya menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 31,89% dengan kemampuan sendiri atau 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Pemerintah Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dan mendorong pembiayaan kreatif dan inovatif untuk mencapai target Enhanced NDC. Beberapa inisiatif telah dilakukan, termasuk pembentukan Indonesia Investment Authority dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Indonesia, serta pencarian proyek investasi melalui SDG Indonesia One.
UU Cipta Kerja juga melakukan reformasi peraturan untuk menarik lebih banyak investasi sektor swasta dalam industri energi hijau dan biru dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Pemerintah akan meluncurkan Comprehensive Investment Plan senilai US$20 miliar yang dikomitmenkan oleh G7, Norwegia, Denmark, dan Uni Eropa untuk mendukung transisi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. APBN juga memberikan prioritas pada proyek-proyek yang berkaitan dengan perubahan iklim dan mendorong kegiatan ramah iklim. Mekanisme Climate Budget Tagging diterapkan untuk melacak alokasi anggaran perubahan iklim.
