Muhaimin Iskandar Larang Bahas Capres dan Cawapres di Rakornas PKB, Ada Apa?

Rakonas PKB
Sumber :
  • DPP.PKB.co.id

Jakarta, WISATA- Jelang Pemilu 2024, tiga koalisi politik telah muncul di panggung politik Indonesia. Namun, menurut pernyataan Gus AMI, atau Muhaimin Iskandar, yang merupakan tokoh penting dalam salah satu koalisi, situasinya masih sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, Gus AMI meminta agar peserta rapat koordinasi nasional (rakornas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kantor DPP PKB Raden Saleh Jakarta, untuk menunda pembahasan mengenai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sampai ada keputusan yang lebih pasti.

KORLANTAS POLRI: Gelar Program "Jumat Berkah" Dukung Kualitas Gizi Warga, Sediakan 400 Paket Makanan

Meskipun demikian, Gus AMI dengan tegas menyatakan bahwa siapapun yang menjadi capres yang berkoalisi dengan PKB akan menjadi pemenang dalam pertarungan politik ini.

Sebelumnya, PKB telah menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama dengan Partai Gerindra.

PRESIDEN PRABOWO: Tegas, IKN adalah Pusat Pemerintahan Baru

Namun, baru-baru ini, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, telah diusung sebagai calon presiden oleh lima partai, yaitu PKB, Gerindra, PBB, PAN, dan Golkar, yang bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra yang sudah ada sebelumnya. Pada peringatan ulang tahun PAN ke-25 (28/8/2023), Prabowo mengumumkan perubahan nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju, dengan komitmen untuk meneruskan pembangunan yang telah dimulai oleh Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Prabowo bahkan merujuk kepada pendekatan pembangunan ini sebagai "Jokowinomic."

Dengan dinamika seperti ini, pemilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo menjadi isu sentral di antara anggota-anggota koalisi. PAN telah mengusung Eric Tohir sebagai kandidat wakil presiden, sementara Golkar mengajukan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.

KEVIN DIKS: Duh...Waktu Makin Mepet, Dipastikan Tak Bisa Gabung Lawan Jepang, Ini Sebabnya

Di sisi lain, PKB, yang telah berkoalisi dengan Gerindra selama setahun, telah mengisyaratkan bahwa mereka akan mendukung Prabowo hanya jika cawapresnya adalah Muhaimin Iskandar. Dinamika ini patut diikuti secara cermat, terutama mengingat reputasi Muhaimin Iskandar sebagai seorang politisi yang cerdas dan seringkali mampu menghadirkan kejutan politik yang tak terduga