Jalaluddin Rumi: “Jangan Bersedih. Apa pun yang Hilang Darimu Akan Kembali dalam Bentuk Lain” — Hikmah dalam Kehilangan

Jalaludin Rumi (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Salah satu pesan utama dalam ajaran Rumi adalah pentingnya berserah dan tidak terlalu menggenggam dunia. Dalam puisinya, Rumi menulis bahwa air akan mengalir lebih lancar ketika kita tidak mencoba membendungnya. Begitu pula hidup—akan terasa lebih ringan ketika kita mampu melepaskan.

Albert Einstein: Masalah Tidak Bisa Diselesaikan dengan Pola Pikir yang Sama Saat Kita Menciptakannya

Melepaskan bukan berarti menyerah. Melepaskan adalah bentuk tertinggi dari keikhlasan dan kepercayaan bahwa Tuhan akan mengganti dengan yang lebih baik. Dalam keheningan dan doa, hati yang remuk akan kembali disatukan dengan cinta yang baru.

Rumi meyakinkan kita bahwa semua kehilangan membawa pelajaran. Bahkan, dalam puing-puing kehidupan, sering kali kita menemukan potongan diri kita yang sejati.

Kisah Para Sufi: Jalaluddin Rumi, Ketika Syair Menjadi Doa dan Tarian Menjadi Zikir

Relevansi di Tengah Krisis dan Ketidakpastian

Di masa modern seperti sekarang, ketika pandemi, konflik, dan ketidakpastian ekonomi menghantui banyak orang, pesan Rumi menjadi sangat relevan. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, orang terkasih, atau rasa aman.

Epictetus: Pilihlah Lingkaran yang Mengangkatmu

Namun, pesan ini mengingatkan kita untuk tidak putus harapan. Bahwa semua yang terjadi punya maksud. Bahwa setiap kehilangan bisa jadi awal dari fase baru yang lebih baik.

Rumi tidak meminta kita untuk menolak rasa sedih. Justru ia mengajak kita untuk merangkulnya, namun dengan harapan dan kepercayaan penuh kepada rencana Tuhan.

Halaman Selanjutnya
img_title