Bolaang Mongondow: Tenun dari Daun Nanas, Inovasi Lokal dengan Potensi Global yang Ramah Lingkungan
- IG/pemkabbolmong
Bolaang Mongondow, WISATA – Kain tenun dari daun nanas adalah salah satu inovasi luar biasa dalam dunia tekstil yang menggabungkan tradisi dan keberlanjutan. Serat daun nanas, yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, kini diolah menjadi bahan tekstil berkualitas tinggi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai estetika dan ekonomi yang signifikan.
Inisiatif pengolahan serat daun nanas menjadi kain tenun berkualitas tinggi di Bolaang Mongondow, sebuah kabupaten di Sulawesi Utara, dipelopori oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Morobayat. LKS ini yang bekerja sama dengan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Proses ini tidak hanya mengubah limbah daun nanas menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Proses pembuatan kain tenun dari daun nanas dimulai dengan pengambilan serat dari daun nanas menggunakan mesin khusus yang disebut dekortikator. Serat yang dihasilkan kemudian dicuci, dikeringkan, dan diproses lebih lanjut untuk menjadi benang. Benang ini kemudian ditenun menjadi kain menggunakan alat tenun tradisional maupun modern. Proses ini membutuhkan keahlian tinggi, terutama dalam menjaga kualitas serat agar tetap kuat dan halus. Para perajin, yang sebagian besar adalah perempuan, menunjukkan keterampilan luar biasa dalam menghasilkan kain dengan kualitas estetika tinggi.
Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Utara, Anik Yulius Selvanus, telah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kain tenun ini. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan bantuan teknologi agar kapasitas produksi meningkat dan kualitas kain semakin baik. Selain itu, produk ini telah mulai dipasarkan secara internasional, dengan ekspor ke negara-negara seperti Singapura dan Malaysia.
Inovasi ini telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bolaang Mongondow, terutama bagi perempuan yang terlibat dalam proses produksi. Selain itu, pengolahan daun nanas menjadi kain tenun membantu mengurangi limbah pertanian, mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Dengan dukungan pemerintah dan komunitas lokal, kain tenun daun nanas dari Bolaang Mongondow memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu komoditas unggulan Sulawesi Utara. Inovasi ini tidak hanya melestarikan tradisi tenun, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk masa depan.