Mutiara Hikmah: Muhammad Ibn Sammak – Hikmah dan Keberanian dalam Menyuarakan Kebenaran
- Image Creator Grok/Handoko
Suatu ketika, ia diundang oleh seorang khalifah yang terkenal dengan kemewahannya. Sang khalifah bertanya kepadanya, "Apa pendapatmu tentang kerajaan ini?"
Ibn Sammak menjawab dengan tenang, "Wahai Amirul Mukminin, kerajaan ini seperti air yang engkau minum ketika kehausan. Jika engkau tidak mendapatkannya, engkau akan mati. Dan jika engkau telah meminumnya, engkau harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah."
Jawaban ini membuat sang khalifah terdiam dan merenungkan makna kekuasaan yang sesungguhnya. Ibn Sammak ingin menyampaikan bahwa kekuasaan bukanlah sesuatu yang bisa dinikmati dengan bebas, tetapi sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat.
Hikmah dalam Berbicara: Menggabungkan Ilmu dan Akhlak
Ibn Sammak dikenal sebagai seorang yang memiliki tutur kata lembut namun penuh makna. Ia tidak hanya mengandalkan pengetahuan dalam menyampaikan pesan, tetapi juga menggunakan kebijaksanaan agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh pendengarnya.
Ia pernah berkata, "Perkataan yang baik adalah yang keluar dari hati yang bersih dan niat yang tulus."
Sebagai seorang sufi, ia memahami bahwa berbicara tanpa ilmu hanya akan menyesatkan, sementara berbicara tanpa akhlak hanya akan melukai hati orang lain. Oleh karena itu, ia selalu menekankan pentingnya menggabungkan keduanya agar kebenaran dapat disampaikan dengan cara yang benar.
Dalam salah satu ceramahnya, ia pernah mengatakan, "Jika engkau ingin menyampaikan kebenaran, janganlah menyampaikannya dengan kemarahan, tetapi dengan kasih sayang, karena kebenaran yang disampaikan dengan kelembutan lebih mudah diterima daripada yang disampaikan dengan kekerasan."