Ilmuwan Korea Selatan Menemukan Peralihan Molekuler untuk Membalikkan Sel Kanker
- Instagram/seasia.news
Malang, WISATA – Tim peneliti Profesor Kwang-Hyun Cho baru-baru ini terkenal karena pekerjaan mereka dalam mengembangkan teknologi asli untuk pengobatan pembalikan kanker yang tidak membunuh sel kanker tetapi hanya mengubah karakteristiknya untuk membalikkannya ke keadaan yang mirip dengan sel normal. Kali ini, mereka berhasil mengungkap untuk pertama kalinya bahwa peralihan molekuler yang dapat menyebabkan pembalikan kanker pada saat sel normal berubah menjadi sel kanker tersembunyi dalam jaringan genetik.
KAIST (Korea Advanced Institute of Science & Technology) mengumumkan pada tanggal 5 Februari bahwa tim peneliti Profesor Kwang-Hyun Cho dari Departemen Teknik Bio dan Otak telah berhasil mengembangkan teknologi mendasar untuk menangkap fenomena transisi kritis pada saat sel normal berubah menjadi sel kanker dan menganalisisnya untuk menemukan saklar molekuler yang dapat mengembalikan sel kanker menjadi sel normal.
Transisi kritis adalah fenomena di mana perubahan wujud secara tiba-tiba terjadi pada titik waktu tertentu, seperti perubahan air menjadi uap pada suhu 100℃. Fenomena transisi kritis ini juga terjadi pada proses di mana sel normal berubah menjadi sel kanker pada waktu tertentu akibat akumulasi perubahan genetik dan epigenetik.
Tim peneliti menemukan bahwa sel normal dapat memasuki keadaan transisi kritis yang tidak stabil di mana sel normal dan sel kanker hidup berdampingan sebelum mereka berubah menjadi sel kanker selama tumorigenesis, produksi atau perkembangan tumor dan menganalisis keadaan transisi kritis ini menggunakan metode biologi sistem untuk mengembangkan teknologi identifikasi saklar molekuler pembalikan kanker yang dapat membalikkan proses kankerisasi. Mereka kemudian menerapkannya pada sel kanker usus besar dan memastikan melalui eksperimen sel molekuler bahwa sel kanker dapat memulihkan karakteristik sel normal.
Ini adalah teknologi orisinal yang secara otomatis menyimpulkan model komputer dari jaringan genetik yang mengontrol transisi penting perkembangan kanker dari data pengurutan RNA sel tunggal dan secara sistematis menemukan saklar molekuler untuk pengembalian kanker melalui analisis simulasi. Teknologi ini diharapkan dapat diterapkan pada pengembangan terapi reversi kanker lainnya di masa depan.
Dilansir dari news-medical.net, Profesor Kwang-Hyun Cho mengatakan, "Kami telah menemukan saklar molekuler yang dapat mengembalikan nasib sel-sel kanker ke keadaan normal dengan menangkap momen transisi kritis tepat sebelum sel-sel normal diubah menjadi keadaan kanker yang tidak dapat diubah."
“Secara khusus, penelitian ini telah mengungkap secara rinci, pada tingkat jaringan genetik, perubahan apa saja yang terjadi di dalam sel di balik proses perkembangan kanker, yang selama ini dianggap sebagai misteri. Ini adalah studi pertama yang mengungkapkan bahwa petunjuk penting yang dapat mengembalikan nasib tumorigenesis tersembunyi pada saat perubahan yang sangat kritis ini."