Arta Louwee: Brand Sepatu Lokal Asal Malang yang Mendunia

Sepatu Cantik
Sumber :
  • IG/artalouwee

Malang, WISATA – Arta Louwee adalah brand sepatu lokal asal Malang, Jawa Timur, yang telah berhasil menembus pasar internasional berkat inovasi dan dukungan program akselerasi bisnis dari salah satu Bank Pemerintah. Didirikan oleh Aprill Soeharto, Arta Louwee lahir dari pengalaman pribadi Aprill yang pernah dicemooh karena memakai sepatu yang dianggap jelek dan cepat rusak saat masih di bangku SMP. Pengalaman tersebut menjadi motivasi bagi Aprill untuk menciptakan sepatu berkualitas tinggi yang nyaman dan tahan lama.

Mengenang Kejayaan Nusantara: Karnaval Bersih Desa Tlogomas Malang, Inspirasi Sejarah Kanjuruhan dan Majapahit

Arta Louwee menawarkan sepatu custom yang dapat disesuaikan dengan bentuk kaki penggunanya, menjadikannya solusi bagi banyak orang yang kesulitan menemukan sepatu ready-to-wear dengan ukuran yang pas. Keunggulan ini berhasil membawa Arta Louwee menembus pasar internasional, dengan produk-produknya yang kini telah merambah ke negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Arab Saudi, Turki, Oman, dan Amerika Serikat.

 

Dari Kanjuruhan ke Majapahit: Kebangkitan Semangat Peradaban Nusantara di Karnaval Bersih Desa Tlogomas

Sepatu Cantik

Photo :
  • IG/artalouwee

Keberhasilan Arta Louwee tidak terlepas dari dukungan program-program akselerasi bisnis yang diselenggarakan oleh bank yang mempunyai program-program yang memberikan peluang bagi usaha kecil dan menengah (UKM).  

Kampung Budoyo Ketawanggede Makin Kukuhkan Malang sebagai Kota Kreatif

Selain aspek bisnis, Aprill juga mengusung misi sosial dalam perjalanan usahanya. Nama Arta Louwee sendiri terinspirasi dari bahasa Jawa arto luwih yang berarti "harta lebih," menggambarkan komitmen brand untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dan memberikan penghasilan lebih bagi masyarakat sekitar. Aprill berharap bahwa produk-produk lokal seperti Arta Louwee bisa bersaing dengan merek internasional dan didukung oleh masyarakat Indonesia yang lebih memilih produk dalam negeri.

Perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Sebelum mencapai omzet sebesar Rp90 juta per bulan, Aprill menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan dalam pengetahuan pemasaran. Ia pernah mencoba memasarkan produk dengan cara yang kurang efektif, seperti mengunggah terlalu banyak foto di Instagram tanpa strategi yang jelas. Setelah menyadari pentingnya pendekatan yang lebih terarah, Aprill mengikuti berbagai program pelatihan yang membantunya meningkatkan kemampuan dan daya saing bisnisnya.

Halaman Selanjutnya
img_title