GUNUNG IJEN: 66 Ekor Burung Dikembalikan ke Habitat Alami oleh BKSDA Jatim
- infopublik.id
Surabaya, WISATA – Upaya pelestarian satwa liar, menunjukkan hasil positif.
Tim Matawali dari Resort Konservasi Wilayah (RKW) 13 Banyuwangi-Situbondo-Bondowoso dan Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Banyuwangi mengamankan kiriman burung liar yang diselundupkan dari Bali menuju Jember, dengan menggunakan bus pada tanggal 25 Januari 2025.
Laporan mengenai pengiriman ilegal ini diterima dari Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur Satpel Ketapang, Banyuwangi.
Setelah dilakukan identifikasi, tim menemukan total 72 ekor burung liar, terdiri dari 68 ekor Merbah Cerukcuk dan empat ekor Sikatan Rimba Dada Coklat. Sayangnya, enam ekor burung ditemukan dalam kondisi mati, sementara 66 ekor lainnya berhasil diselamatkan dan disimpan dalam lima kotak pengangkut.
“Rencananya, seluruh burung yang berhasil diselamatkan ini, akan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur. Selanjutnya, kami bersama tim BKHIT akan melakukan proses pelepasliaran di kawasan konservasi Gunung Ijen,” kata Dwi Putro Sugiarto, selaku Kepala Seksi KSDA Wilayah V Banyuwangi, pada hari Senin (27/1/2025).
Kasus ini mengingatkan akan pentingnya pengawasan ketat terhadap peredaran satwa liar ilegal dan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem.
Proses pelepasliaran diharapkan dapat membantu populasi satwa liar untuk kembali stabil di habitat alaminya.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur menegaskan komitmennya, dalam menjaga kelestarian sumber daya alam hayati melalui tindakan tegas terhadap perdagangan ilegal satwa liar.
Gunung Ijen dipilih sebagai lokasi pelepasliaran, karena ekosistemnya yang mendukung kelangsungan hidup burung-burung tersebut.
Masyarakat diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan, terkait perdagangan satwa liar kepada pihak berwenang demi menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati Indonesia.
(Sumber: infopublik.id)
