Mengenal Wita Laksono: Mutiara Indonesia di Balik Stabilitas Internet Asia-Pasifik
- Handoko/istimewa
Jakarta, WISATA – Di tengah laju pesat transformasi digital, nama Wita Laksono mungkin jarang terdengar di kalangan awam. Namun, bagi komunitas teknologi global, ia adalah sosok penting yang berkontribusi dalam menjaga stabilitas internet di kawasan Asia-Pasifik. Dengan pengalaman luas di bidang manajemen infrastruktur jaringan, keamanan jaringan, dan tata kelola internet, Wita adalah salah satu mutiara teknologi milik Indonesia.
Sebagai Senior Internet Resource Analyst di Asia Pacific Network Information Centre (APNIC), Wita memegang peran vital dalam memastikan distribusi alamat IP dan Nomor Sistem Otonom (AS Number) yang tepat dan efisien. “Internet adalah jaringan kompleks yang membutuhkan pengelolaan sumber daya secara hati-hati. Di sinilah APNIC dan peran saya menjadi penting,” ujar Wita dalam sebuah wawancara eksklusif.
Mengelola Infrastruktur Internet Global
APNIC adalah salah satu dari lima Regional Internet Registries (RIRs) yang bertugas mengelola distribusi alamat IP dan AS Number di wilayah Asia-Pasifik. Organisasi ini memastikan internet tetap berjalan dengan stabil melalui pengelolaan sumber daya jaringan yang transparan dan berkelanjutan.
Menurut Wita, tugas utama APNIC meliputi:
- Distribusi Sumber Daya Jaringan: Alokasi alamat IP dan AS Number kepada penyedia layanan internet (ISP), pusat data, dan institusi lainnya.
- Pemeliharaan Basis Data Publik: APNIC menjaga transparansi dengan mendokumentasikan penggunaan sumber daya agar dapat diakses secara terbuka.
- Meningkatkan Keamanan Routing: Implementasi teknologi seperti RPKI (Resource Public Key Infrastructure) untuk mencegah manipulasi routing yang dapat mengganggu stabilitas internet global.
“Kesalahan sekecil apa pun dalam alokasi IP bisa menyebabkan gangguan besar,” jelas Wita. “Kami memastikan semua alokasi dilakukan dengan cermat untuk menghindari konflik atau tumpang tindih.”
Perjalanan Karier Wita: Dari Indonesia ke Dunia
Wita memulai kariernya di Indonesia sebagai Network Engineer di perusahaan-perusahaan seperti PASIFIK SATELIT NUSANTARA dan PT XL Axiata Tbk. Keahlian teknisnya mencakup manajemen jaringan, desain sistem, dan keamanan data. Ia juga pernah berperan sebagai System Administrator di PT. Safe-T-Net Indonesia, di mana ia mengembangkan kemampuan dalam mengelola sistem operasional berbasis Unix/Linux.
Di bawah naungan APNIC, Wita terus mengembangkan kariernya sebagai analis sumber daya internet. Pengalamannya mencakup negosiasi dalam tata kelola internet, pelatihan teknis, serta pemberian bantuan teknis kepada berbagai institusi di wilayah Asia-Pasifik.
“Pengalaman bekerja di Indonesia memberi saya perspektif unik tentang tantangan lokal yang dihadapi negara berkembang dalam membangun infrastruktur internet,” ungkapnya. “Saat ini, saya berkontribusi di tingkat regional untuk memastikan bahwa sumber daya internet didistribusikan secara adil dan efisien.”
Mendorong Adopsi IPv6: Masa Depan Internet
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Wita adalah habisnya alamat IPv4. Dengan jumlah perangkat yang terhubung ke internet terus meningkat, protokol IPv4 yang hanya menyediakan 4,3 miliar alamat sudah tidak lagi memadai. Solusinya adalah IPv6, protokol internet generasi berikutnya yang menawarkan kapasitas hampir tak terbatas.
“IPv6 adalah kunci untuk masa depan internet,” tegas Wita. “APNIC aktif mempromosikan adopsi IPv6, khususnya di wilayah Asia-Pasifik yang menjadi rumah bagi sebagian besar pengguna internet global.”
Melalui pelatihan, seminar, dan bantuan teknis, Wita membantu perusahaan dan pemerintah di berbagai negara untuk beralih ke IPv6. Teknologi ini tidak hanya memperluas kapasitas alamat tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan jaringan.
Meningkatkan Keamanan Internet Global
Di era digital, ancaman keamanan siber semakin kompleks. Salah satu fokus utama APNIC adalah memastikan keamanan routing melalui implementasi teknologi seperti RPKI. Teknologi ini membantu mengautentikasi informasi routing dan mencegah serangan seperti BGP Hijacking, di mana peretas mencoba mengalihkan lalu lintas internet untuk tujuan berbahaya.
“Keamanan jaringan adalah prioritas utama kami,” kata Wita. “Kami bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk membangun infrastruktur internet yang lebih aman dan andal.”
Kontribusi pada Komunitas Internet
Sebagai seorang profesional dengan gelar Sarjana Teknik Komputer, Wita tidak hanya bekerja untuk organisasi besar tetapi juga berkontribusi pada pengembangan komunitas internet. Ia sering menjadi pembicara dalam forum internasional, berbagi pengetahuan tentang tata kelola internet, desain jaringan, dan keamanan siber.
“Berbagi ilmu adalah cara saya memberi kembali kepada komunitas,” tuturnya. “Saya percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk memajukan teknologi dan meningkatkan kehidupan manusia.”
Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan
Melihat perkembangan internet di Indonesia, Wita optimis tetapi juga realistis. “Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan digital di Asia. Namun, tantangannya adalah membangun infrastruktur yang kuat dan memastikan akses internet yang merata,” ujarnya.
Ke depan, Wita berharap dapat terus berkontribusi dalam membangun ekosistem internet yang inklusif dan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun di tingkat global. “Internet bukan hanya teknologi; ini adalah alat untuk pemberdayaan manusia. Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan itu.”
Sebagai salah satu tokoh kunci di APNIC, Wita Laksono telah membuktikan bahwa kontribusi individu dapat memberikan dampak besar pada skala global. Dari distribusi sumber daya internet hingga peningkatan keamanan jaringan, peran Wita adalah bukti nyata bahwa profesional Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing dan berkontribusi di tingkat internasional.
Melalui dedikasi dan semangat kolaborasinya, Wita tidak hanya menjaga stabilitas internet tetapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk mewujudkan potensi digital mereka.