Ketergantungan Eropa pada Gas Rusia: Senjata Politik atau Solusi Energi?

Minyak dan Gas Membuat Banyak Negara Tergantung pada Rusia
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Upaya Eropa Mengurangi Ketergantungan

Strategi Indonesia dalam Pengembangan Teknologi Hijau dan Transportasi Berbasis Listrik

Menanggapi krisis ini, Uni Eropa mengeluarkan paket kebijakan ambisius, yang dikenal sebagai REPowerEU, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia sebesar dua pertiga sebelum akhir 2022. Kebijakan ini mencakup peningkatan investasi dalam energi terbarukan, peningkatan infrastruktur untuk penyimpanan gas, serta diversifikasi pasokan energi dari negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Negara-negara seperti Jerman dan Prancis mempercepat transisi ke energi hijau, sementara Italia menjalin kerjasama energi dengan Aljazair.

Transisi energi yang sedang berlangsung di Eropa ini membawa tantangan tersendiri. Eropa memerlukan waktu untuk mengembangkan infrastruktur baru, seperti terminal LNG untuk gas alam cair, yang memungkinkan impor dari negara selain Rusia. Namun, pembangunan infrastruktur ini membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang tidak sebentar, sehingga ketergantungan penuh pada gas Rusia belum sepenuhnya dapat dihilangkan dalam jangka pendek.

Indonesia Tegaskan Komitmen dalam Pengurangan Emisi Karbon: B35 Menuju B40 dan Energi Hijau

Prospek Masa Depan

Langkah-langkah Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia juga membuka peluang untuk mempercepat transisi ke energi bersih dan memperkuat keamanan energi di jangka panjang. Namun, meskipun langkah ini berpotensi positif bagi lingkungan dan ketahanan energi, transisi ini bukan tanpa risiko. Kekurangan energi yang terjadi saat ini dapat menghambat pemulihan ekonomi pasca pandemi, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan sosial dan ekonomi warga Eropa.

Waktu Habis! Hanya Energi Terbarukan yang Bisa Menyelamatkan Kita dari Bencana Iklim