Anggaran Meningkat Hampir Rp2 Triliun, Koalisi Gemuk Solusi atau Beban?
- presidenri.go.id
Dampaknya terhadap anggaran negara jelas. Gaji dan tunjangan untuk para menteri di kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan mencapai Rp88,2 miliar per tahun. Sementara itu, tunjangan wakil menteri akan meningkat menjadi Rp70,8 miliar per tahun. Anggaran operasional kementerian yang juga diperkirakan meningkat tajam, akan mencapai Rp648 miliar per tahun. Jika ditotal, proyeksi beban anggaran kabinet ini akan mencapai Rp777 miliar per tahun.
Dalam lima tahun masa pemerintahan, total peningkatan anggaran diperkirakan mencapai Rp1,95 triliun. Angka ini tentunya sangat besar dan membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaan APBN.
Risiko Kebijakan dalam Koalisi Gemuk
Koalisi besar yang terdiri dari berbagai partai politik tentunya memiliki tujuan menjaga stabilitas politik, namun hal ini juga menciptakan risiko kebijakan yang besar. Partai-partai politik yang masuk ke dalam koalisi sering kali memiliki kepentingan yang berbeda-beda, yang bisa memengaruhi jalannya pemerintahan.
Dalam banyak kasus, koalisi besar justru bisa menciptakan kebuntuan dalam pengambilan keputusan. Setiap partai dalam koalisi berusaha untuk mengamankan kepentingannya masing-masing, yang pada akhirnya bisa menghambat laju kebijakan yang seharusnya diterapkan untuk kepentingan nasional. Jika tidak dikelola dengan baik, koalisi gemuk justru bisa menciptakan pemerintahan yang kurang efektif dan terhambat dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Implikasi Jangka Panjang untuk Keuangan Negara
Peningkatan anggaran sebesar hampir Rp2 triliun dalam lima tahun jelas memberikan dampak jangka panjang terhadap keuangan negara. Terlebih lagi, di tengah tantangan ekonomi global yang tidak pasti dan tingginya kebutuhan anggaran untuk sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, beban tambahan ini bisa mempengaruhi stabilitas fiskal negara.