INFO HAJI: Pengalaman Masuk Raudhah Melalui Skema Tasrih
- Maman Abdurahman
Kami ikut masuk antrean. Para jemaah Kloter 06 tercerai berai. Ada yang di depan, di tengah dan di belakang. Jemaah yang menggunakan kursi roda mendapatkan prioritas, didahulukan.
Antrean dibagi beberapa baris yang terdiri jemaah haji dari berbagai negara. Saya dan sejumlah Jemaah dari Kloter 06 berbaris dengan rombongan dari Surabaya dan dari India.
Satu persatu rombongan bergerak memasuki pintu ke arah Raudhah. Akhirnya, giliran kami masuk. Sebelum masuk, kami dikumpulkan di depan pintu 37, menunggu antrean, cukup lama sekitar 30-45 menit. Para Jemaah Haji duduk di lantai, sambil ngobrol dengan sesama temannya. Para petugas kebersihan Masjid Nabawi memberikan air minum, tapi tidak ke semua jemaah, hanya kepada yang meminta.
Saya melempar pandang ke sekeliling, tak terlihat teman-teman dari Jemaah Haji Kecamatan Kramat Jati, saya sendiri.
Meski demikian, saya bersama jemaah satu Kloter yaitu Pak Arman dari Matraman, saya juga masih melihat Pak Ketua Kloter di awal, tapi kemudian tidak melihat lagi.
Kami terus menyimpan stok sabar di hati ini. Karena sejumlah rombongan yang terlihat datang belakangan masuk duluan. Sampai-sampai ada seorang jemaah yang kehabisan bekal sabarnya sampai berkomentar negatif.
Kami tetap bertahan, menunggu. Akhirnya giliran kami masuk. Ya Allah, hati ini bahagianya.