Membangun Ekosistem AI yang Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
- Komimfo.go.id
Namun, di Indonesia, tantangannya mungkin berbeda. “Kita juga harus mencatat sejumlah hal negatif dari AI dan berusaha mengatasinya melalui regulasi yang tepat. Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengeluarkan Surat Edaran terkait Panduan Etik penggunaan AI untuk para pengembang,” jelas Nezar.
Kolaborasi Lintas Sektor
Dalam menghadapi tantangan dan peluang AI, Nezar Patria menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, maupun masyarakat. Kerjasama ini diperlukan untuk memastikan bahwa adopsi teknologi AI dilakukan dengan bertanggung jawab dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Kita mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun ekosistem AI yang inklusif dan berkelanjutan, guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Dukungan dari Berbagai Pemangku Kepentingan
Acara workshop ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di bidang teknologi dan digital. Hadir antara lain Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno, dan Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) Hammam Riza.
Tidak hanya itu, sektor swasta juga turut memberikan dukungannya terhadap pengembangan AI di Indonesia. Senior Director Government Affairs South East Asia Qualcomm International Nies Purwati, Senior Director & Country Manager Qualcomm International Shannedy Ong, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, juga hadir untuk memberikan perspektif dari industri.