Toko Buku Terindah di Dunia akan Ditutup dalam Waktu 3 Tahun

Tsutaya, Toko Buku Terindah di Dunia
Sumber :
  • 8days.sg

Malang, WISATA – Sebuah toko buku di Tiongkok yang sering disebut sebagai 'Toko Buku Terindah di Dunia' akan ditutup pada tanggal 8 Oktober setelah hanya tiga tahun beroperasi.

'Bunker Horor' Perang Dunia II dari Unit 731 yang Terkenal Ditemukan di Tiongkok

Terkenal dengan estetika desainnya dan koleksi 13.000 buku yang beragam, Toko Buku Tsutaya di Xi’ An, Tiongkok dibuka dengan meriah pada tanggal 27 Maret 2021.

Dirancang oleh Tomoko Ikegai dari Ikg Inc, bangunan dua lantai yang luas ini memiliki luas 4.500 meter persegi dan memiliki jalan setapak yang berputar-putar, instalasi seni dan rak setinggi 10 meter yang mencapai langit-langit. 

Pola Impor Indonesia: Dominasi Produk Non-Migas dari Tiongkok dan Perkembangan Positif Negara Lain

Sejujurnya, apakah ada orang yang bisa kita salahkan selain diri kita sendiri? Terutama penulis yang bersalah karena tidak membeli apa pun dari toko buku fisik selama bertahun-tahun. 

Bisnis milik Jepang ini masih hadir di Tiongkok, dengan gerai di kota-kota seperti Beijing, Hangzhou, Tianjin, dan Chengdu. 

Eksplorasi Ekspor Industri Non-Migas: Pergerakan Utama di Pasar Internasional pada Juni 2024

Dalam wawancara dengan harian Tiongkok, seorang staf yang telah bekerja di Toko Buku Tsutaya selama tiga tahun mengatakan berita penutupan tersebut merupakan sebuah kejutan. 

“Kami pikir menandatangani kontrak jangka panjang berarti bisnis berjalan baik,” katanya. 

Meski sedih, karyawan tersebut tetap mencetak tanda bertuliskan: “Jangan sedih, teruslah membaca” untuk menghibur pelanggan. 

Sejak berita penutupan toko buku, orang-orang mulai turun untuk mengucapkan selamat tinggal. 

“Sangat disayangkan. Saya memiliki kenangan indah mengunjungi Toko Buku Tsutaya bersama anak-anak saya sejak dibuka,” kata seorang netizen.

Yang lain berkomentar bahwa dia sangat enggan untuk pergi,”Karena datang ke sini membuat saya tenang”.

Bahkan ada yang menulis bahwa dia melakukan perjalanan khusus untuk mengambil foto sebelum tempat tersebut tutup untuk melestarikan kenangan akan tempat tersebut.

Namun, beberapa netizen mengatakan penutupan tersebut merupakan hal yang wajar dan mengatakan bahwa toko buku yang indah biasanya memiliki biaya operasional yang tinggi dan hal ini tidak menjadi pertanda baik bagi kebiasaan membaca saat ini yang sebagian besar telah beralih ke e-book.

“Banyak e-book yang sekarang gratis. Meski begitu, saya lebih suka menggunakan Kindle saya yang bisa menampung banyak buku sekaligus,” kata sebuah komentar. 

Bahkan ada yang mengatakan kebanyakan orang mengunjungi Toko Buku Tsutaya hanya untuk berfoto di media sosial.

Apakah masih ada masa depan bagi toko buku fisik?