Mengungkap Pertahanan Siber China: Bagaimana China Melindungi Negaranya dari Serangan Cyber

Cybersecurity (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Salah satu teknologi yang mereka kembangkan adalah Quantum Cryptography, teknologi enkripsi kuantum yang diharapkan menjadi standar baru dalam keamanan data. Pada tahun 2017, China meluncurkan satelit Micius, satelit pertama di dunia yang mampu mengirimkan kunci enkripsi kuantum. Ini menjadi lompatan besar dalam keamanan siber global, karena komunikasi yang menggunakan enkripsi kuantum hampir mustahil untuk diretas.

AI Generatif: Revolusi Kreativitas di Dunia Fashion dan Desain"

Selain itu, pemerintah China telah menginvestasikan dana besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan merespons ancaman cyber secara otomatis. Teknologi AI ini dirancang untuk mengidentifikasi pola-pola serangan dan mengaktifkan pertahanan yang diperlukan bahkan sebelum serangan benar-benar terjadi.

Kerjasama Internasional dan Regulasi Domestik

Robot AI: Bagaimana Mesin Mengembangkan Kemampuan Baru yang Tidak Pernah Kita Bayangkan

Selain pengembangan teknologi, China juga aktif terlibat dalam kerjasama internasional untuk memperkuat keamanan sibernya. Meskipun sering dianggap sebagai ancaman oleh beberapa negara Barat, China telah berpartisipasi dalam diskusi dan perjanjian global terkait keamanan siber, seperti Konvensi Shanghai yang bertujuan untuk mengurangi kejahatan dunia maya di antara negara-negara anggota.

Di tingkat domestik, pemerintah China memberlakukan undang-undang keamanan siber yang sangat ketat. Pada tahun 2017, China menerapkan Cybersecurity Law, yang mewajibkan perusahaan teknologi asing untuk menyimpan data yang berkaitan dengan warga China di dalam negeri. Langkah ini bertujuan untuk mencegah data warga China bocor ke luar negeri dan menekan kemungkinan terjadinya serangan dari aktor asing.

Algoritma Pembelajaran Mesin Mengubah Robot: Apa yang Dapat Dilakukan Mesin Cerdas Ini?

Militerisasi Dunia Siber

China tidak hanya berfokus pada pertahanan siber pasif, tetapi juga melakukan militerisasi dunia siber. Unit militer khusus seperti Unit 61398, yang merupakan bagian dari People's Liberation Army (PLA), dilaporkan memiliki tugas khusus dalam mengamankan jaringan dalam negeri sekaligus melakukan operasi siber di luar negeri.

Halaman Selanjutnya
img_title