INFO HAJI: Tragedi Armuzna di Haji 2023, Kesaksian Seorang Jemaah (Bagian 1 - Arafah)
- Maman Abdurahman
Kembali lagi ke keberangkatan ke Arafah. Saya dan jemaah haji lainnya berangkat ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijah dengan bus yang disediakan Masyariq. Masyariq adalah nama Syarikah yang mendapat izin dari otoritas Arab Saudi untuk memberikan layanan kepada jemaah selama di Armuzna.
Rombongan kami masuk bus yang sudah penuh, sehingga kami harus berdiri sepanjang perjalanan menuju Arafah. Padahal ada bus di belakangnya yang kosong. Tapi Masyariq memaksa kami menaiki bus yang sudah penuh. Masyariq menyediakan enam bus yang pulang pergi secara taraddudi dari hotel ke Arafah dan sebaliknya.
Kami berangkat ke Arafah setelah ashar. Sebelum berangkat, saya dan jemaah haji lainnya mempersiapkan diri seperti mandi ihram, mengenakan kain ihram, niat ihram dan salat sunah ihram.
Dalam pelaksanaan salat sunah ihram ini, ada dua pandangan yang berbeda. Satu pandangan menyebutkan bahwa salat ihram harus dilakukan sebelum salat ashar. Dasarnya tidak boleh salat setelah salat Asar. Sedangkan pandangan kedua, boleh salat setelah Asar, jika ada sebab, seperti salat jenazah, biasa dilakukan di masjid Nabawi dan masjidil Haram.
Begitu pun salat ihram, menurut pandangan ini, boleh dilakukan setelah salat Asar karena ada sebab yaitu ihram. Para jemaah diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sesuai dengan pemahaman dan keyakinannya.