Absolutisme vs Relativisme: Membongkar Perseteruan Pemikiran Socrates dan Kaum Sophis

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Dampak dan Warisan Pemikiran Socrates dan Sophis

Socrates dan Paradoks Pengetahuan: Mengapa Ia Berkata 'Saya Tidak Tahu Apa-apa'?

Perseteruan antara Socrates dan kaum Sophis meninggalkan jejak mendalam dalam perkembangan filsafat Barat. Socrates, melalui murid-muridnya seperti Plato dan Aristoteles, membentuk dasar bagi filsafat moral dan epistemologi yang menekankan pentingnya kebenaran objektif dan pencarian kebajikan. Pemikiran ini terus berkembang dalam tradisi filsafat Barat dan mempengaruhi banyak pemikir besar sepanjang sejarah, dari Immanuel Kant hingga Jean-Paul Sartre.

Di sisi lain, relativisme kaum Sophis juga tidak hilang begitu saja. Gagasan bahwa kebenaran dan moralitas bersifat relatif terus muncul dalam berbagai aliran pemikiran, termasuk dalam filsafat postmodernisme dan teori relativisme budaya. Meskipun kaum Sophis sering kali dianggap negatif oleh para filsuf tradisional, banyak ide mereka yang tetap relevan dalam diskusi-diskusi filsafat modern, terutama terkait dengan etika, politik, dan kebudayaan.

Moralitas Berakar pada Kebenaran: Pandangan Plato tentang Etika dan Kehidupan Bermoral

Perseteruan pemikiran antara Socrates dan kaum Sophis adalah salah satu konflik intelektual paling signifikan dalam sejarah filsafat Barat. Di satu sisi, Socrates mewakili absolutisme moral dan epistemologi, yang percaya pada adanya kebenaran universal yang dapat ditemukan melalui penalaran dan refleksi. Di sisi lain, kaum Sophis mempromosikan relativisme, yang menegaskan bahwa kebenaran dan moralitas bergantung pada perspektif individu atau kelompok.

Meskipun perdebatan ini terjadi ribuan tahun yang lalu, pengaruhnya masih sangat terasa hingga hari ini. Dalam dunia modern yang sering kali dihadapkan pada ketidakpastian moral dan kebenaran yang bersifat relatif, warisan intelektual Socrates dan kaum Sophis terus menjadi bahan refleksi bagi mereka yang mencari pemahaman lebih dalam tentang kebenaran, kebajikan, dan keadilan.

Kebajikan Adalah Jalan Menuju Kebahagiaan: Pemikiran Plato tentang Kehidupan Sejati