Plato: Tidak Ada yang Lebih Berbahaya daripada Seorang Individu yang Tidak Memahami Dirinya Sendiri

Plato Bersama Muridnya di Akademi Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Plato, filsuf Yunani kuno yang karya-karyanya menjadi dasar bagi banyak pemikiran Barat, menekankan pentingnya pengetahuan diri. Menurutnya, memahami diri sendiri adalah langkah pertama menuju kehidupan yang bijaksana dan bermakna. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan Plato tentang bahaya dari kurangnya pemahaman diri dan bagaimana hal ini relevan dalam konteks kehidupan modern.

Kebahagiaan Menurut Socrates: Apa yang Dicari Banyak Orang Tapi Tak Pernah Ditemukan?

Konteks Sejarah dan Filosofis

Plato lahir pada 427 SM di Athena, Yunani, dan merupakan murid dari Socrates serta guru dari Aristoteles. Filosofinya sangat dipengaruhi oleh ajaran Socrates, yang menekankan pentingnya introspeksi dan dialog sebagai cara untuk mencapai kebijaksanaan. Salah satu dialog terkenal Plato, "Apology," menggambarkan Socrates yang menyatakan bahwa "kehidupan yang tidak diperiksa tidak layak untuk dijalani."

Dua Murid Socrates dengan Pandangan Berbeda Tentang Sang Guru

Bahaya dari Ketidaktahuan Diri

Plato percaya bahwa ketidaktahuan diri adalah akar dari banyak masalah manusia. Ketika seseorang tidak memahami dirinya sendiri, mereka cenderung membuat keputusan yang tidak bijaksana, mengejar tujuan yang salah, dan menjalani hidup yang tidak memuaskan. Ketidaktahuan diri dapat menyebabkan ketidakpuasan, konflik internal, dan hubungan yang buruk dengan orang lain.

Dari Socrates ke Plato: Mengapa Ajaran Sang Guru Menjadi Fondasi Filsafat Barat?

1.    Pengambilan Keputusan yang Buruk

Individu yang tidak memahami diri mereka sering kali membuat keputusan yang didasarkan pada emosi sesaat atau tekanan eksternal. Tanpa pemahaman tentang nilai-nilai pribadi dan tujuan hidup, keputusan-keputusan ini bisa berujung pada penyesalan dan ketidakbahagiaan.

Halaman Selanjutnya
img_title