Desa Sambirejo Terpilih untuk Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Indonesia

Gerakan membangun rumah burung hantu
Sumber :
  • rri.co.id

Pasuruan, WISATA – Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Pasuruan menjadi salah satu daerah pencanangan Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Indonesia. Pemilihan tersebut bukan tanpa alasan, ini dikarenakan para petani padi di Sambirejo terbukti berhasil dalam menekan laju serangan hama tikus saat mendekati masa panen padi.

Menyelami Keindahan Puisi Epik: Potongan Terbaik dari Iliad dan Odyssey Karya Homer

Desa Sambirejo merupakan salah satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Pasuruan yang dikunjungi oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, Selasa (9/7/2024). Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, pemanfaatan Rubuha di Desa Sambirejo sudah dilakukan sejak tahun 2022. Totalnya ada 15 unit Rubuha yang sudah dibangun.

Sebetulnya sebelum Desa Sambirejo, ada para petani di Desa Jarangan yang justru lebih dulu menerapkan sistem rubuha di tahun 2017. Bahkan, jumlahnya kini mencapai 23 unit yang tersebar di beberapa areal persawahan di desa itu.

25 Kutipan Terbaik dari Homer: Pelajaran Abadi dari Iliad dan Odyssey

"Yang sekarang dikunjungi Pak Dirjen adalah Desa Sambirejo. Tapi para petani di Desa Jarangan juga kami undang untuk memberikan testimoni tentang keberhasilan mereka dalam memakai Rubuha," katanya.

Pemasangan Rubuha ini sangat efektif dapat mengantisipasi serangan hama tikus sampai 70 persen di areal persawahan yang kerapkali diserang tikus. Sebab keberadaan burung hantu sebagai musuh alami sangat efektif untuk membunuh hewan pengerat itu.

Iliad dan Odyssey: Dua Mahakarya yang Membentuk Cara Kita Memaknai Kepahlawanan dan Jati Diri

Ditanya seputar panen padi di Kabupaten Pasuruan, Lilik menegaskan bahwa luasannya mencapai 141.654 hektar dan tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan produksi padi sebesar 859.174 ton dan produktivitas padi sebesar 60,65 kwintal/hektar.

Dari 21 kecamatan, setidaknya ada 6 wilayah yang dilaporkan terjadi serangan hama tikus, diantaranya Pandaan, Gondangwetan, Rejoso, Purwodadi, Grati, dan Kecamatan Kraton. Menurut Lilik, serangan hama tikus di enam kecamatan tersebut beberapa kali dilaporkan meski luasan lahan yang terserang tidak banyak.

"Hanya 0,2 sampai 0,5 hektar. Paling banyak di Rejoso karena wilayah ini termasuk paling banyak terserang,"ucapnya.

Metode Rubuha dikenal paling murah dan ramah lingkungan serta sangat efektif dalam mengantisipasi ancaman hama tikus yang sering terjadi saat peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.

Agar prosesnya berjalan dengan baik, Dirjen Suwandi menghimbau kepada Pemkot/Pemkab agar membuat surat edaran pelarangan aktifitas menembak burung hantu maupun satwa lain yang sangat berperan dalam menjaga ekosistem maupun rantai makanan di areal persawahan.

Diakhir kunjungannya, Suwandi memasang rubuha secara simbolis di areal persawahan padi yang hanya berjarak 1 kilometer dari Balai Desa Sambirejo.

 

Sumber: rri.co.id