PETUALANGAN: Kecelakaan Saat Berlibur di Luar Negeri, Apa yang Harus Dilakukan ?

Salah Satu Sudut Menarik di Chamonix, Prancis
Salah Satu Sudut Menarik di Chamonix, Prancis
Sumber :
  • Diah Endang

 

 

Menikmati Suasana dengan Satu Tangan Pascacedera

Menikmati Suasana dengan Satu Tangan Pascacedera

Photo :
  • Diah Endang

Proses reposisi dilakukan dengan “menidurkan” saya dan saya terbangun dengan kondisi tangan sudah di gips 20 menit kemudian. Tangan kiri saya di gips dari telapak tangan hingga di atas siku. X-ray dilakukan lagi untuk melihat apakah tulang saya sudah berada pada posisi yang benar, karena jika tidak, maka harus segera dijadwalkan operasi.

Setelah foto X-ray dikonsultasikan ke dokter bedah tulang, mereka menyatakan bahwa tangan saya sudah berada pada posisi seharusnya, sehingga operasi tidak diperlukan segera dan saya dapat meninggalkan RS setelah pengaruh biusnya hilang. Sekitar pukul 22.00 malam, kami sudah kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Dengan segala pertimbangan, maka kami memilih tetap tinggal di Chamonix sesuai jadwal, yaitu selama 3 hari 2 malam, dan akan melanjutkan pengobatan di Rotterdam, Belanda, kota dimana anak saya menetap bekerja, sejak sekitar 1 tahun terakhir.  

Hari kedua di Chamonix, diawali dengan sarapan croissant yaitu sejenis roti Prancis yang terasa sangat enak, sebelum kami menuju stasiun kereta api untuk mengunjungi Mer de Glace yaitu gletser terpanjang di Prancis.

 

 

Di Depan Stadhuis Usai Melihat Rotterdam Philharmonic Orchestra

Photo :
  • Diah Endang

Setelah puas menikmati Mer de Glace, kami berkeliling di sekitar pertokoan Chamonix, menikmati suasana natal dan melihat barang-barang yang menarik perhatian. Sebagian besar toko menawarkan potongan harga yang cukup menggiurkan. Dengan kondisi tangan di gips, saya pun tetap bersemangat untuk terus berkeliling.

Hari ketiga, hujan salju tipis menemani kami sarapan di salah satu kafe di sana. Kami menghabiskan waktu dengan berbelanja dan berfoto di tempat-tempat yang menarik.

Siang harinya, kami menuju airport Geneva–Swiss untuk kembali ke Rotterdam. Sesampainya di airport, kami harus menunggu konfirmasi dari petugas bandara, apakah saya dipebolehkan terbang dengan kondisi tangan di gips. Cukup lama kami menunggu koordinasi petugas bandara, walaupun sudah ada surat keterangan layak terbang dari dokter di RS Sallanches.

Keesokan harinya, asuransi menjadwalkan untuk konsul dengan dokter umum di sebuah klinik. Konsultasi ini adalah untuk mendapatkan rujukan ke dokter spesialis trauma. Sebagai informasi, pasien di Belanda tidak bisa langsung konsul ke dokter spesialis tanpa rujukan dokter umum. Biaya pemeriksaan ini, langsung ditagihkan ke pihak asuransi, sehingga kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun.