FOMO, JOMO, tren wisata 2025, gaya liburan, Fear of Missing Out, Joy of Missing Out, liburan santai, wisata anti stres,

- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) masih sangat melekat pada Generasi Z dan Milenial, terutama saat mereka merencanakan dan menjalani liburan. Meski sudah banyak dibahas, alasan mengapa dua generasi muda ini sulit lepas dari FOMO cukup kompleks dan berkaitan erat dengan gaya hidup digital mereka yang sangat intens. Berikut penjelasan lengkapnya berdasarkan berbagai riset dan kajian terbaru.
1. Intensitas Penggunaan Media Sosial yang Sangat Tinggi
Generasi Z dan Milenial tumbuh dan berkembang di era digital yang serba cepat. Mereka sangat aktif menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk berbagi dan mendapatkan informasi. Paparan konten yang terus-menerus tentang gaya hidup, destinasi wisata viral, dan pengalaman liburan teman atau influencer membuat mereka merasa harus selalu mengikuti tren agar tidak ketinggalan
Media sosial menjadi arena di mana mereka membandingkan diri dengan orang lain, sehingga muncul rasa takut tertinggal atau tidak eksis jika tidak melakukan hal yang sama. Tekanan untuk selalu update dan tampil sempurna di dunia maya memicu kecemasan dan stres yang membuat FOMO semakin kuat.
2. Budaya Informasi yang Cepat dan Tekanan Sosial dari Lingkungan Sebaya
Budaya digital yang serba cepat menuntut Generasi Z dan Milenial untuk selalu “up to date” dengan tren terbaru. Mereka merasa harus terlibat dalam setiap aktivitas penting yang sedang ramai agar tetap dianggap bagian dari komunitas sosialnya. Tekanan dari teman sebaya dan kebutuhan untuk mendapatkan validasi sosial melalui jumlah likes, komentar, dan shares di media sosial memperkuat rasa FOMO.
3. Proses Pencarian Identitas dan Kebutuhan Validasi