Cerita Rahasia di Balik Tradisi Marbinda, Natal Ala Batak yang Penuh Kebersamaan
- Kemenparekraf
Proses memasak bersama ini disebut marhobas. Di sini, semua orang punya peran. Kaum laki-laki bertugas memotong daging, sedangkan perempuan sibuk menyiapkan bumbu masakan. Suasana jadi sangat meriah. Ada canda tawa, cerita-cerita seru, dan tentunya rasa kebersamaan yang sulit tergantikan.
Saat daging dimasak, biasanya ada doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas segala berkat yang diterima sepanjang tahun. Momen ini jadi sangat spesial karena bukan hanya soal makanan, tapi juga soal mempererat hubungan sosial dan spiritual.
Nilai Luhur di Balik Marbinda
Di balik kesederhanaannya, marbinda menyimpan filosofi yang mendalam. Tradisi ini mengajarkan pentingnya keadilan, kebersamaan, dan saling menghargai. Semua keluarga yang berkontribusi mendapat bagian daging yang sama, tidak peduli seberapa besar iurannya.
Selain itu, marbinda juga menjadi simbol gotong royong. Setiap keluarga harus terlibat dalam prosesnya, mulai dari menyembelih, memotong, hingga memasak daging. Semua ini dilakukan dengan penuh semangat kebersamaan.
Yang lebih penting, tradisi ini mengingatkan kita untuk berbagi. Dalam momen marbinda, semua orang belajar untuk menghargai apa yang mereka miliki dan membaginya dengan orang lain, meskipun hanya dalam porsi kecil.
Tantangan di Era Modern