Pemakaman Peti Mati Gantung Masyarakat Igorot yang Menarik di Sagada, Filipina

Peti Mati Gantung
Sumber :
  • Instagram/edenmonzon

Malang, WISATA – Budaya yang berbeda memiliki hubungan yang berbeda dengan kematian serta berbagai ritual yang memiliki makna spiritual yang unik, namun salah satu yang paling menarik adalah ‘penguburan’ peti mati gantung masyarakat Igorot di Sagada, Filipina. Dari “kursi kematian” yang mendahuluinya hingga cara peti mati dibuat dan digantung tinggi-tinggi, ini adalah ritual akhir hidup yang sangat menarik. Tradisi kuno ini, yang bertentangan dengan norma penguburan konvensional, memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan budaya komunitas Igorot.

Masyarakat Igorot adalah suku asli yang mendiami daerah pegunungan Luzon, pulau terbesar di Filipina. Mereka dikenal karena warisan budayanya yang kaya, termasuk hubungan yang kuat dengan nenek moyang mereka, rasa hormat yang mendalam terhadap alam dan sistem kepercayaan yang tidak biasa. Suku Igorot memiliki sejarah yang panjang dan penuh warna, sejak ribuan tahun yang lalu. Selama ini, mereka telah mengembangkan cara hidup yang berbeda, sangat terkait dengan lanskap terjal yang mereka sebut sebagai rumah. Peti Mati Gantung, upacara penguburan suci ini juga merupakan bagian dari warisan sejarah, spiritual dan budaya masyarakat yang kaya. 

Keputusan untuk menggantung peti mati di Sagada merupakan keputusan yang memiliki banyak aspek, dipengaruhi oleh keyakinan spiritual, pertimbangan praktis dan tradisi budaya. Ini mewakili perpaduan harmonis antara penghormatan terhadap orang yang telah meninggal, penghormatan terhadap alam dan pelestarian warisan budaya dalam komunitas Igorot. 

Masyarakat Igorot di Sagada memegang keyakinan spiritual yang mendalam mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa menempatkan orang yang meninggal di lokasi yang tinggi membantu memudahkan perjalanan mereka menuju dunia roh. Menggantung peti mati jauh di atas tanah melambangkan naiknya jiwa ke alam yang lebih tinggi, memastikan transisi damai bagi orang yang meninggal. 

Daerah pegunungan Sagada adalah rumah bagi berbagai satwa liar dan pemakan bangkai. Dengan menggantungkan peti mati di sisi tebing, komunitas Igorot melindungi jenazah orang yang mereka cintai agar tidak diganggu atau dinodai oleh binatang. Hal ini menjamin terpeliharanya martabat dan rasa hormat orang yang meninggal bahkan setelah kematian. 

Bentang alam Sagada yang terjal menimbulkan tantangan bagi praktik penguburan tradisional. Tanah mungkin berbatu atau tidak cocok untuk menggali kuburan dan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi dan ketidakstabilan tanah. Peti mati gantung menghindari tantangan ini, memberikan solusi praktis untuk penguburan sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. 

Penguburan peti mati gantung telah menjadi tradisi lama di kalangan masyarakat Igorot, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Praktik ini tertanam kuat dalam identitas budaya mereka dan berfungsi sebagai simbol ketahanan, penghormatan terhadap alam dan hubungan dengan leluhur. Ini adalah tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad, mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat.