Terobosan Arkeologi: Para Peneliti Menemukan Rumah Kuno di ‘Stonehenge’ Jerman
- Instagram/archaeologieonline
Malang, WISATA – Situs Zaman Perunggu terletak 85 mil jauhnya dari ibu kota Jerman di desa Pömmelte dan sejak restorasi pada tahun 2016 telah menjadi daya tarik wisata utama.
Kota ini terkenal dengan struktur cincin kayunya, yang menurut para peneliti ada hubungannya dengan situs Stonehenge yang ikonik di Wiltshire dan bahkan diklaim mungkin terpengaruh setelah penduduk Pömmelte mengunjungi Inggris.
Arkeolog Universitas Halle, Franziska Knoll, menggambarkan situs tersebut sebagai “pemukiman awal Zaman Perunggu terbesar yang kami ketahui di Eropa tengah” dan menyatakan bahwa “pasti merupakan tempat yang sangat penting”.
Juga dikenal sebagai Woodhenge, penggalian di kawasan tersebut telah berlangsung selama tiga tahun terakhir dan dilakukan oleh para arkeolog dari Universitas Halle, serta Kantor Negara untuk Konservasi Monumen dan Arkeologi.
Selama penelitian ini, para peneliti berpendapat bahwa mereka telah menemukan bukti yang menunjukkan adanya hunian di situs tersebut, termasuk penggalian sekitar 130 rumah panjang.
Pemukiman berusia 4.000 tahun ini diyakini dibangun oleh mereka yang hidup dengan budaya Bell Beaker, sekitar tahun 2300 SM.
Dari Bell Beaker muncullah budaya Únětice, yang kemudian menghuni situs tersebut.