Studi Baru di Portugal Indikasikan bahwa Mumifikasi di Eropa Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya
- Facebook/archaelogynewsnetwork.com
Malang, WISATA – Penelitian baru terhadap situs pemakaman pemburu-pengumpul di Lembah Sado di Portugal, yang berasal dari 8.000 tahun lalu, menunjukkan bahwa mumifikasi di Eropa mungkin lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Sebuah studi baru, yang dipimpin oleh para arkeolog di Universitas Uppsala dan Universitas Linnaeus di Swedia dan Universitas Lisbon di Portugal, menyajikan bukti baru untuk perawatan pra-penguburan seperti pengeringan melalui mumifikasi, yang belum pernah disarankan pada zaman Mesolitikum Eropa sebelumnya.
Sampai saat ini, kasus mumifikasi tertua yang disengaja diketahui terjadi pada pemburu-pengumpul Chinchorro yang tinggal di wilayah pesisir Gurun Atacama di Chili utara sekitar 7.000 tahun yang lalu, namun sebagian besar mumi yang masih hidup di seluruh dunia adalah mumi yang lebih baru, berumur antara beberapa ratus. tahun dan sampai dengan 4.000 tahun.
Mumifikasi pada masa prasejarah adalah topik yang sulit untuk diselidiki oleh para sarjana karena tidak mungkin untuk menentukan apakah suatu tubuh diawetkan melalui mumifikasi atau tidak ketika jaringan lunak tidak lagi terlihat. Kurangnya dokumentasi yang terdokumentasi pada masa-masa awal ini menambah tantangannya.
Namun baru-baru ini ditemukan foto-foto dari penggalian tahun 1960-an di Lembah Sado yang memungkinkan para arkeolog merekonstruksi posisi di mana jenazah dikuburkan, memberikan kesempatan unik untuk mempelajari lebih lanjut tentang ritual pemakaman yang terjadi 8.000 tahun yang lalu.
Dalam studinya, para peneliti menggabungkan pendekatan arkeologi dengan eksperimen dekomposisi manusia.
‘Arcaeothanatologi’ adalah pendekatan yang digunakan oleh para arkeolog untuk mendokumentasikan dan menganalisis sisa-sisa manusia di situs.