Inspirasi StoikBagi Generasi Milenial dari Massimo Pigliucci, untuk Masa Depan yang Lebih Bahagia

- Cuplikan layar
Pigliucci juga menekankan bahwa Stoisisme bukan jalan pintas menuju kebahagiaan instan, tetapi sebuah latihan mental yang konsisten. “Seperti berolahraga, Anda perlu melatih pikiran setiap hari untuk menjadi lebih kuat dan tenang,” ujarnya.
Mengubah Budaya Reaktif Menjadi Reflektif
Salah satu pesan utama Massimo Pigliucci untuk generasi milenial adalah: “Jangan reaktif terhadap dunia — reflektiflah terhadap dirimu sendiri.” Dalam dunia yang mendorong reaksi cepat dan emosi yang meledak-ledak, Stoisisme mengajak kita untuk menunda reaksi, mengamati pikiran, dan memilih respons yang bijak.
Banyak generasi milenial yang kini mulai mengadopsi pendekatan Stoik dalam gaya hidup mereka — mulai dari mindfulness, journaling, meditasi harian, hingga pengurangan konsumsi digital. Gerakan ini menunjukkan bahwa filosofi kuno masih sangat relevan dan dibutuhkan.
Kesimpulan
Massimo Pigliucci telah membuka mata banyak orang bahwa Stoisisme bukan hanya pelajaran sejarah, tetapi peta jalan menuju kehidupan yang tenang dan bermakna di abad ke-21. Bagi generasi milenial yang tengah mencari makna, ketenangan, dan arah hidup, filsafat Stoik menawarkan jawaban yang masuk akal dan dapat diterapkan secara nyata.
Stoisisme bukan tentang menghindari masalah, tetapi tentang menjadi pribadi yang kuat, tenang, dan bertanggung jawab di tengah badai kehidupan. Dan seperti yang sering dikatakan Pigliucci, “Hidup yang baik bukanlah tentang mengubah dunia, tetapi tentang mengubah diri sendiri terlebih dahulu.”