Stoisisme untuk Pemula: Panduan Praktis Berdasarkan Buku Massimo Pigliucci

Massimo Pigliucci
Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, semakin banyak orang mencari makna hidup yang lebih dalam dan ketenangan batin. Salah satu filosofi kuno yang kini kembali menarik perhatian adalah Stoisisme, terutama melalui karya Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat asal Italia-Amerika yang menulis buku laris “How to Be a Stoic”. Buku ini menjadi pintu gerbang yang ideal bagi pemula untuk memahami dan mempraktikkan filsafat Stoik dalam kehidupan sehari-hari.

Pigliucci mengemas ajaran kuno dari tokoh-tokoh seperti Epictetus, Marcus Aurelius, dan Seneca menjadi panduan modern yang aplikatif. Bagaimana Stoisisme bisa diterapkan oleh siapa saja? Berikut panduan praktis berdasarkan buku Pigliucci untuk memulai perjalanan hidup yang lebih tenang dan bermakna.

1.     Pahami Dikotomi Kendali

Konsep utama dalam Stoisisme adalah dikotomi kendali, yakni membedakan antara hal-hal yang berada dalam kendali kita dan hal-hal yang tidak. Menurut Pigliucci, banyak penderitaan emosional muncul karena kita mencoba mengendalikan hal yang seharusnya kita lepaskan, seperti opini orang lain, hasil akhir suatu usaha, atau kondisi cuaca. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan: pikiran, tindakan, dan respons terhadap situasi.

2.     Filosofi sebagai Cara Hidup, Bukan Teori Semata

Bagi Pigliucci, filsafat Stoik bukan hanya sekadar bacaan atau teori akademik, melainkan panduan hidup yang harus dijalani. Dalam bukunya, ia menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai kebajikan—seperti keberanian, keadilan, pengendalian diri, dan kebijaksanaan—dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

3.     Latih Refleksi Harian