Epictetus: "Pilihlah Hidup yang Lebih Singkat Namun Mulia, Daripada Panjang Tapi Tak Bermakna"

Epictetus
Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Filsuf Stoik asal Yunani, Epictetus, pernah mengungkapkan sebuah pernyataan mendalam: "Give me by all means the shorter and nobler life, instead of one that is longer but of less account!" Dalam terjemahan bebas, kutipan ini berarti: "Berikan aku hidup yang lebih singkat namun mulia, daripada yang lebih panjang tetapi kurang berarti."

Pernyataan ini menyoroti pentingnya kualitas hidup dibandingkan kuantitasnya. Epictetus menekankan bahwa hidup yang dijalani dengan kebajikan dan tujuan yang mulia lebih berharga daripada hidup yang panjang namun tanpa makna atau kontribusi.

Makna Filosofis di Balik Kutipan

Dalam ajaran Stoikisme, kebajikan adalah inti dari kehidupan yang baik. Epictetus percaya bahwa hidup yang singkat namun dijalani dengan integritas, keberanian, dan kebijaksanaan lebih bernilai daripada hidup yang panjang namun diisi dengan kesia-siaan. Ia mendorong individu untuk fokus pada tindakan yang bermakna dan sesuai dengan nilai-nilai moral, daripada mengejar umur panjang tanpa arah yang jelas.

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Di era modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang terjebak dalam rutinitas tanpa tujuan yang jelas. Kutipan Epictetus mengingatkan kita untuk mengevaluasi kembali cara kita menjalani hidup. Apakah kita hidup dengan tujuan yang mulia? Apakah tindakan kita memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain?

Menjalani hidup dengan kesadaran akan nilai-nilai kebajikan dapat memberikan kepuasan batin dan rasa pencapaian yang sejati. Ini lebih penting daripada sekadar mengejar umur panjang tanpa makna.

Menerapkan Ajaran Epictetus

Untuk menerapkan filosofi Epictetus dalam kehidupan sehari-hari, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

1.     Tetapkan Tujuan Hidup yang Mulia: Identifikasi nilai-nilai yang penting bagi Anda dan jadikan itu sebagai panduan dalam mengambil keputusan.

2.     Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Prioritaskan tindakan yang memberikan dampak positif dan bermakna, daripada sekadar mengejar banyaknya aktivitas atau pencapaian.

3.     Refleksi Diri Secara Teratur: Luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi apakah hidup yang dijalani sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang Anda anut.

4.     Hindari Hidup yang Tanpa Arah: Jangan terjebak dalam rutinitas yang tidak memberikan makna. Cari cara untuk memberikan kontribusi positif, baik dalam skala kecil maupun besar.

Kutipan Epictetus mengajak kita untuk merenungkan arti sejati dari kehidupan yang bermakna. Lebih baik menjalani hidup yang singkat namun penuh dengan kebajikan dan tujuan mulia, daripada hidup panjang yang kosong dan tanpa arah. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai kepuasan batin dan memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar kita.