Pythagoras: "Angka adalah Hakikat Segala Sesuatu."

Pythagoras Filsuf Pra-Socrates
Pythagoras Filsuf Pra-Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Setelah mengembara ke berbagai wilayah untuk menimba ilmu, Pythagoras kembali ke tanah kelahirannya dengan segudang pengetahuan dan pengalaman baru. Ia kemudian mendirikan Sekolah Pythagorean di kota Croton, Italia Selatan, yang kemudian menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Di dalam lingkungan sekolah ini, para murid tidak hanya diajarkan tentang rumus matematika, tetapi juga tentang etika, disiplin, dan pencarian kebenaran melalui angka.

Sekolah Pythagorean dikenal dengan kehidupan yang disiplin dan aturan-aturan yang ketat. Para pengikutnya menjalani kehidupan sederhana, mengutamakan keteraturan, dan menjaga kerahasiaan ajaran yang dianggap suci. Mereka meyakini bahwa dengan memahami angka, seseorang dapat mencapai pencerahan batin serta menemukan kebenaran tentang alam semesta. Konsep ini kemudian menjadi dasar bagi pemikiran rasional dan logika yang mendasari ilmu pengetahuan modern.

Filosofi Angka: "Angka adalah Hakikat Segala Sesuatu"

Makna di Balik Angka

Ungkapan "Angka adalah hakikat segala sesuatu" merupakan inti dari ajaran Pythagoras. Dalam pandangannya, setiap fenomena di alam semesta dapat dijelaskan melalui angka dan hubungan matematis. Misalnya, gerakan planet di langit, pertumbuhan tanaman, hingga ritme dalam musik semuanya memiliki pola tertentu yang dapat diuraikan melalui angka. Ini berarti bahwa angka tidak hanya berfungsi sebagai alat hitung, tetapi juga sebagai kunci untuk memahami keteraturan dan keindahan yang mendasari alam.

Filosofi angka Pythagoras mendorong kita untuk melihat lebih dalam ke dalam struktur dunia. Melalui pemahaman yang mendalam tentang angka, kita dapat menemukan pola yang tersembunyi di balik fenomena kompleks dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk menciptakan inovasi dalam berbagai bidang. Pemikiran ini telah mengilhami banyak ilmuwan dan seniman untuk mengeksplorasi keterkaitan antara matematika, seni, dan alam.

Musica Universalis: Harmoni Alam Semesta

Salah satu konsep paling menakjubkan yang diajukan oleh Pythagoras adalah "musica universalis" atau musik semesta. Konsep ini menyatakan bahwa gerakan benda langit seperti planet dan bintang menghasilkan "melodi" harmonis yang mencerminkan keteraturan alam. Walaupun musik tersebut tidak bisa didengar oleh telinga manusia, konsep ini mengungkapkan bahwa alam semesta memiliki ritme dan harmoni yang konsisten.

Ide tentang musik semesta tidak hanya berpengaruh dalam bidang astronomi, tetapi juga memberikan inspirasi bagi perkembangan teori musik dan akustik. Rasio-rasio sederhana yang ditemukan oleh Pythagoras dalam pengukuran panjang senar alat musik masih digunakan sebagai dasar dalam memahami harmoni musik hingga saat ini. Dengan demikian, filosofi angka telah menjembatani dunia sains dan seni, menunjukkan bahwa keteraturan matematika dapat menghasilkan keindahan yang abadi.

Warisan Pythagoras dalam Sejarah Sains dan Teknologi