Pengadilan Socrates: Saat Kebebasan Berpendapat Bertabrakan dengan Kekuasaan Negara Athena

Kematian Socrates
Sumber :
  • Wikipedia

Malang, WISATA - Athena di abad ke-5 SM menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa yang kelak akan mengguncang sejarah dan pemikiran filsafat dunia. Socrates, filsuf besar yang dikenal karena gagasan-gagasannya yang tajam, dihadapkan pada persidangan yang menuduhnya merusak generasi muda dan memperkenalkan keyakinan baru yang tidak menghormati dewa-dewa resmi Athena. Dalam konteks demokrasi Athena, yang mengklaim diri sebagai pusat kebebasan berbicara, kasus Socrates menjadi ujian akan seberapa besar kebebasan itu benar-benar ada.

Socrates adalah sosok yang dihormati sekaligus kontroversial di Athena. Dikenal karena metode dialektika atau “metode Socrates,” ia kerap mempertanyakan segala sesuatu, termasuk kepercayaan dan nilai-nilai yang selama ini diterima masyarakat. Metode ini, yang meminta murid dan lawan bicaranya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar, dianggap menciptakan pemikiran kritis. Namun, justru itulah yang membuatnya dianggap mengancam oleh otoritas Athena yang merasa Socrates mulai memengaruhi generasi muda untuk melawan norma sosial dan politik.

Persidangan: Tuduhan dan Pembelaan Socrates

Di hadapan sidang, Socrates dihadapkan pada tiga tuduhan utama: merusak generasi muda Athena, menolak dewa-dewa yang disembah negara, dan memperkenalkan kepercayaan baru. Bagi Socrates, persidangan ini adalah kesempatan untuk menjelaskan bahwa ia hanya ingin mencari kebenaran dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dalam pembelaannya, ia mengatakan bahwa ia tidak pernah memaksakan pandangan dan hanya bertanya untuk membantu orang berpikir lebih kritis.

Menurut banyak catatan sejarah, Socrates memilih untuk tidak bersikap defensif melainkan tetap mempertahankan prinsipnya. Ia bahkan mengatakan bahwa jika akhirnya dijatuhi hukuman mati, itu adalah takdir yang sudah ditentukan dan ia akan menerimanya dengan ikhlas.

Vonis yang Mengguncang Athena

Vonis terhadap Socrates adalah hukuman mati. Meskipun hukuman ini ditentang oleh sebagian masyarakat Athena, para pemimpin kota merasa perlu untuk menunjukkan kekuatan hukum negara. Dengan menenggak racun, Socrates tidak hanya mengakhiri hidupnya tetapi juga membuka mata dunia terhadap pentingnya kebebasan berpikir dan berbicara.

Pengaruh Abadi Kasus Socrates dalam Dunia Modern

Kasus Socrates tetap relevan hingga kini, mengingatkan kita akan pentingnya ruang untuk kebebasan berpikir, meski hal itu kadang berlawanan dengan nilai-nilai yang ada. Pertanyaan mengenai batas antara kebebasan berpendapat dan kekuasaan negara yang diajukan Socrates masih menjadi perdebatan di dunia modern. Pengadilan ini menyajikan pelajaran penting mengenai kebebasan, integritas, dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran.