Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Kepercayaan Diri Anak Muda
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Di dunia yang semakin terkoneksi, media sosial telah menjadi panggung utama bagi anak muda untuk mengekspresikan diri mereka. Namun, di balik kilauannya, media sosial juga menyimpan bahaya yang mengancam, terutama terkait dengan kecantikan yang tidak realistis. Banyak anak muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z, kini mengalami krisis kepercayaan diri yang parah akibat tekanan untuk tampil sempurna.
Standar Kecantikan yang Tidak Terjangkau
Media sosial dipenuhi dengan gambar-gambar influencer dan selebritas yang tampak sempurna, sering kali membuat anak muda merasa tidak cukup baik. Hal ini menciptakan standar kecantikan yang tidak hanya tidak realistis, tetapi juga berbahaya. Foto-foto yang diedit sedemikian rupa menampilkan citra tubuh yang ideal, membuat banyak anak muda terjebak dalam pandangan negatif terhadap diri mereka sendiri.
Standar ini tidak hanya berfokus pada penampilan fisik, tetapi juga mencakup gaya hidup, keberhasilan, dan kebahagiaan. Akibatnya, banyak anak muda yang merasa tekanan untuk mengubah diri mereka agar sesuai dengan citra yang ditampilkan di media sosial. Hal ini berujung pada penurunan kepercayaan diri dan perasaan tidak berharga.
Krisis Kepercayaan Diri di Kalangan Anak Muda
Krisis kepercayaan diri ini terlihat dari berbagai perilaku berbahaya yang mulai muncul. Banyak yang beralih ke diet ekstrem, penggunaan produk kecantikan berbahaya, atau bahkan prosedur bedah plastik demi mencapai citra tubuh yang ideal. Menurut survei terbaru, lebih dari 50% remaja perempuan melaporkan bahwa mereka merasa tertekan untuk tampil sempurna, sementara banyak laki-laki juga merasakan hal serupa.
Krisis kepercayaan diri yang berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Anak-anak muda yang merasa tidak puas dengan penampilan mereka sering kali terjebak dalam siklus perbandingan sosial yang tidak sehat, yang semakin memperburuk keadaan.