Bagaimana Sang Filsuf Mempengaruhi Perjalanan Intelektual Plato dan Xenophon

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, filsuf legendaris dari Athena, tidak menulis satu pun karya. Namun, ajaran-ajarannya yang revolusioner telah diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya melalui murid-muridnya, seperti Plato dan Xenophon. Kedua murid ini tidak hanya merekam pemikiran Socrates, tetapi juga mengembangkannya dalam konteks filsafat dan kehidupan praktis mereka sendiri. Artikel ini mengupas bagaimana pengaruh Socrates membentuk perjalanan intelektual Plato dan Xenophon, serta bagaimana ajaran Socrates memengaruhi pemikiran mereka.

Socrates dan Metode Pengajaran Dialektik

Socrates terkenal dengan metode pengajarannya yang dikenal sebagai dialektika atau metode Socratic. Melalui dialog dan pertanyaan-pertanyaan kritis, ia mendorong murid-muridnya untuk berpikir sendiri dan menemukan kebenaran melalui proses refleksi dan diskusi. Bagi Socrates, kebenaran tidak dapat ditemukan melalui jawaban instan; sebaliknya, ia harus diperoleh melalui penyelidikan mendalam.

Metode ini kemudian diadopsi oleh Plato dan Xenophon dalam cara yang berbeda, namun keduanya tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang diajarkan oleh Socrates, yaitu pencarian kebenaran dan etika melalui dialog dan pertanyaan kritis.

Plato: Membangun Filsafat Berdasarkan Ajaran Socratic

Plato adalah salah satu murid Socrates yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai pewaris utama ajaran gurunya. Dalam dialog-dialognya, seperti "Apologia," "Phaedo," dan "Symposium," Plato menempatkan Socrates sebagai protagonis utama yang terlibat dalam diskusi-diskusi filosofis mendalam tentang kebenaran, keadilan, dan alam semesta.

Namun, Plato tidak hanya menjadi penerus ajaran Socrates; ia juga mengembangkan filsafatnya sendiri yang dikenal sebagai Platonisme. Salah satu gagasan utama dalam filsafat Plato adalah Teori Bentuk (Theory of Forms), yang menyatakan bahwa dunia fisik hanyalah bayangan dari realitas yang lebih sempurna dan abadi. Meskipun ini adalah pemikiran Plato, jejak pemikiran Socrates tentang pentingnya kebajikan dan pencarian kebenaran jelas terlihat dalam filsafat ini.