Generasi Milenial dan Gen Z Terlalu Terikat Dunia Maya: Apakah Mereka Kehilangan Sentuhan Nyata?

Bijak Menggunakan Media Sosial
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Dalam era digital yang terus berkembang, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Generasi milenial dan Gen Z, yang tumbuh dalam era di mana teknologi semakin maju, hampir tidak bisa dipisahkan dari gawai dan media sosial mereka. Namun, muncul pertanyaan: apakah kecanduan media sosial membuat mereka kehilangan kemampuan untuk berinteraksi di dunia nyata?

Media sosial, seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan lainnya, memang memberikan berbagai keuntungan. Mereka mempermudah akses informasi, memperluas jaringan sosial, dan memungkinkan komunikasi jarak jauh. Namun, penggunaan yang berlebihan juga memunculkan masalah baru, terutama bagi generasi muda. Ketergantungan pada media sosial sering kali membuat mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia maya, mengurangi interaksi di dunia nyata, yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Waktu yang Hilang di Dunia Maya

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata remaja dan dewasa muda menghabiskan hingga 7-9 jam per hari di media sosial. Sebagian besar waktu tersebut digunakan untuk berselancar tanpa tujuan jelas, sekadar mengecek feed, menyukai postingan, atau mengikuti tren viral. Sayangnya, waktu yang dihabiskan untuk hal ini sering kali merusak waktu yang seharusnya digunakan untuk interaksi nyata, seperti berbincang dengan keluarga, berkumpul dengan teman, atau melakukan kegiatan produktif.

Fenomena ini semakin memperlihatkan bagaimana generasi milenial dan Gen Z lebih nyaman dengan layar gawai mereka daripada berhadapan langsung dengan orang lain. Mereka mulai kehilangan kemampuan untuk berbicara tatap muka dan berinteraksi sosial secara langsung. Ini bukan hanya berdampak pada hubungan personal, tetapi juga pada keterampilan sosial yang seharusnya berkembang dalam interaksi nyata.

Kesehatan Mental yang Terpengaruh

Salah satu dampak terbesar dari kecanduan media sosial adalah kesehatan mental. Generasi ini sering kali merasa tekanan sosial yang tinggi untuk terus aktif di media sosial, mengikuti tren, dan menampilkan citra yang "sempurna". Hal ini menciptakan perasaan cemas, khawatir, dan bahkan rendah diri ketika mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh dunia maya.