4 Serangan Siber Paling Mematikan: Phishing, Ransomware, DDoS, dan Man-in-the-Middle!
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Di era digital yang serba terkoneksi, ancaman siber semakin meresahkan dan berbahaya. Setiap hari, jutaan pengguna internet di seluruh dunia menjadi target serangan yang berpotensi menghancurkan sistem, mencuri data pribadi, atau bahkan melumpuhkan bisnis. Dari Phishing hingga serangan DDoS, ancaman ini tidak hanya menargetkan perusahaan besar tetapi juga individu biasa. Pada artikel ini, kita akan mengulas empat serangan siber paling mematikan yang harus diwaspadai: Phishing, Ransomware, DDoS, dan Man-in-the-Middle.
1. Phishing: Manipulasi Psikologis yang Menjebak Korban
Phishing adalah teknik serangan siber di mana penyerang mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya. Penjahat siber menggunakan email, pesan teks, atau bahkan panggilan telepon palsu yang terlihat resmi dan meyakinkan. Dengan memanfaatkan rasa takut, urgensi, atau rasa percaya korban, penyerang berhasil mencuri informasi penting dalam hitungan detik.
Menurut laporan dari Verizon Data Breach Investigations Report (DBIR) 2023, 36% dari pelanggaran data disebabkan oleh serangan Phishing. Selain itu, studi dari Statista menyebutkan bahwa 75% organisasi di seluruh dunia mengalami serangan Phishing pada tahun 2022, menjadikannya salah satu ancaman siber terbesar saat ini.
Contoh kasus nyata: Pada tahun 2020, sebuah serangan Phishing skala besar di Twitter berhasil membobol akun-akun penting seperti Elon Musk dan Bill Gates. Penyerang menggunakan akun-akun ini untuk menjalankan skema penipuan bitcoin, merugikan banyak korban.
Cara Melindungi Diri dari Phishing:
- Jangan pernah mengklik tautan atau lampiran yang mencurigakan di email.
- Gunakan multi-factor authentication (MFA) untuk memperkuat keamanan akun.
- Selalu periksa keaslian alamat email pengirim sebelum merespons pesan.