Misteri Hole Band di Lembah Pisco Peru dan Teori Asal-usulnya, Termasuk Pesan dari Alien

Deretan Lubang yang Berbaris seperti Pita di Peru
Sumber :
  • southamerica.travel

Malang, WISATA – Penemuan pertama dari Hole Band di Peru dimulai pada tahun 1933 ketika penerbang Robert Shippee secara tidak sengaja menemukan keajaiban arkeologi yang penuh teka-teki ini selama ekspedisi udara. Baru setelah foto udara Shippee yang menakjubkan dipublikasikan di National Geographic, dunia baru menyadari adanya lubang misterius yang terukir di lanskap Peru. Namun, dibutuhkan dua dekade lagi agar pentingnya formasi ini terwujud sepenuhnya. 

Pada tahun 1953, Victor Wolfgang von Hagen melakukan survei komprehensif di wilayah tersebut, mengungkap luas sebenarnya dan potensi signifikansi dari Hole Band. Penemuan awal ini memicu intrik dan minat ilmiah yang luas, menandai awal dari perjalanan untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi dalam teka-teki kuno ini. 

Dalam artikel di Ancient Origins, arkeolog William James Veall mengatakan bahwa lubang tersebut memiliki ciri-ciri yang luar biasa. Sekitar 7.000 lubang diukir pada lapisan batu dalam barisan selebar 20 m, dengan setiap baris memiliki sekitar 9-12 lubang. Lubang-lubang tersebut berdiameter rata-rata sekitar setengah meter, tersusun mendatar dalam garis lurus hampir sempurna, ada pula yang terhuyung-huyung. Seperti Garis Nazca, bentuk jalur kawah yang unik dan diperhitungkan hanya dapat diapresiasi sepenuhnya jika melihat foto udara.

Bentuk setiap lubang juga berbeda-beda. Terdapat lubang-lubang dengan struktur berbentuk batu bata yang kedalamannya bisa mencapai 2-3 m. Beberapa lubang cukup dangkal, tepinya lebar dan biasanya kedalamannya tidak lebih dari 30 cm. Di ujung selatan rangkaian lubang misterius tersebut terdapat dua lubang dengan diameter hingga 24 m, berisi pecahan bebatuan. Hal ini membuat Veall percaya bahwa tidak jauh dari sana mungkin terdapat setidaknya setengah lusin lubang dengan ukuran yang sama.

Banyak teori telah muncul untuk menjelaskan asal-usul dan tujuan dari Kelompok Lubang di Peru, masing-masing menawarkan perspektif berbeda mengenai keajaiban arkeologi yang penuh teka-teki ini. 

Teori Pertanian:

Beberapa ahli berpendapat bahwa lubang tersebut mungkin digunakan untuk menyimpan biji-bijian atau barang lainnya, mungkin sebagai bentuk dapur kuno. Ada pula yang berpendapat bahwa air tersebut mungkin merupakan bagian dari sistem irigasi canggih yang dirancang untuk mengumpulkan atau menyalurkan air di wilayah kering ini. 

Teori Militer:

Teori lain berpendapat bahwa lubang tersebut memiliki tujuan militer, mungkin sebagai lubang perlindungan atau bagian dari jaringan pertahanan yang lebih besar. 

Teori Upacara atau Astronomi:

Teori paling menarik menghubungkan lubang tersebut dengan kegunaan seremonial atau tujuan astronomi. Mereka mungkin selaras dengan peristiwa surgawi atau berfungsi sebagai bagian dari praktik ritual, meskipun bukti yang jelas masih kurang.

Pesan dari alien:

Secara khusus, ada pendapat yang berpendapat bahwa lubang misterius tersebut bisa jadi merupakan pesan dari alien kepada manusia. Jika kita dapat memecahkan kode pesan tersebut, kita dapat mengetahui pesan yang dikirimkan oleh makhluk luar bumi. Ketika pesan tersebut berhasil diterjemahkan, kedua peradaban tersebut dapat bertemu dan bersentuhan satu sama lain. 

Kumpulan Lubang di Lembah Pisco, Peru, berdiri sebagai sebuah teka-teki yang menawan, sebuah bukti kecerdikan budaya kuno. Bagaikan teka-teki yang belum terpecahkan, Kelompok Lubang menyulut imajinasi kita dan mengundang kita untuk mengungkap rahasia masa lalu.  Misteri abadi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa banyak hal tentang sejarah kita yang masih belum diketahui, menunggu untuk digali dan dipahami. Seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin banyaknya sumber daya yang tersedia, mungkin suatu hari nanti kita akan mengungkap kisah di balik teka-teki yang membingungkan di gurun Peru ini

Malang, WISATA – Penemuan pertama dari Hole Band di Peru dimulai pada tahun 1933 ketika penerbang Robert Shippee secara tidak sengaja menemukan keajaiban arkeologi yang penuh teka-teki ini selama ekspedisi udara. Baru setelah foto udara Shippee yang menakjubkan dipublikasikan di National Geographic, dunia baru menyadari adanya lubang misterius yang terukir di lanskap Peru. Namun, dibutuhkan dua dekade lagi agar pentingnya formasi ini terwujud sepenuhnya. 

Pada tahun 1953, Victor Wolfgang von Hagen melakukan survei komprehensif di wilayah tersebut, mengungkap luas sebenarnya dan potensi signifikansi dari Hole Band. Penemuan awal ini memicu intrik dan minat ilmiah yang luas, menandai awal dari perjalanan untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi dalam teka-teki kuno ini. 

Dalam artikel di Ancient Origins, arkeolog William James Veall mengatakan bahwa lubang tersebut memiliki ciri-ciri yang luar biasa. Sekitar 7.000 lubang diukir pada lapisan batu dalam barisan selebar 20 m, dengan setiap baris memiliki sekitar 9-12 lubang. Lubang-lubang tersebut berdiameter rata-rata sekitar setengah meter, tersusun mendatar dalam garis lurus hampir sempurna, ada pula yang terhuyung-huyung. Seperti Garis Nazca, bentuk jalur kawah yang unik dan diperhitungkan hanya dapat diapresiasi sepenuhnya jika melihat foto udara.

Bentuk setiap lubang juga berbeda-beda. Terdapat lubang-lubang dengan struktur berbentuk batu bata yang kedalamannya bisa mencapai 2-3 m. Beberapa lubang cukup dangkal, tepinya lebar dan biasanya kedalamannya tidak lebih dari 30 cm. Di ujung selatan rangkaian lubang misterius tersebut terdapat dua lubang dengan diameter hingga 24 m, berisi pecahan bebatuan. Hal ini membuat Veall percaya bahwa tidak jauh dari sana mungkin terdapat setidaknya setengah lusin lubang dengan ukuran yang sama.

Banyak teori telah muncul untuk menjelaskan asal-usul dan tujuan dari Kelompok Lubang di Peru, masing-masing menawarkan perspektif berbeda mengenai keajaiban arkeologi yang penuh teka-teki ini. 

Teori Pertanian:

Beberapa ahli berpendapat bahwa lubang tersebut mungkin digunakan untuk menyimpan biji-bijian atau barang lainnya, mungkin sebagai bentuk dapur kuno. Ada pula yang berpendapat bahwa air tersebut mungkin merupakan bagian dari sistem irigasi canggih yang dirancang untuk mengumpulkan atau menyalurkan air di wilayah kering ini. 

Teori Militer:

Teori lain berpendapat bahwa lubang tersebut memiliki tujuan militer, mungkin sebagai lubang perlindungan atau bagian dari jaringan pertahanan yang lebih besar. 

Teori Upacara atau Astronomi:

Teori paling menarik menghubungkan lubang tersebut dengan kegunaan seremonial atau tujuan astronomi. Mereka mungkin selaras dengan peristiwa surgawi atau berfungsi sebagai bagian dari praktik ritual, meskipun bukti yang jelas masih kurang.

Pesan dari alien:

Secara khusus, ada pendapat yang berpendapat bahwa lubang misterius tersebut bisa jadi merupakan pesan dari alien kepada manusia. Jika kita dapat memecahkan kode pesan tersebut, kita dapat mengetahui pesan yang dikirimkan oleh makhluk luar bumi. Ketika pesan tersebut berhasil diterjemahkan, kedua peradaban tersebut dapat bertemu dan bersentuhan satu sama lain. 

Kumpulan Lubang di Lembah Pisco, Peru, berdiri sebagai sebuah teka-teki yang menawan, sebuah bukti kecerdikan budaya kuno. Bagaikan teka-teki yang belum terpecahkan, Kelompok Lubang menyulut imajinasi kita dan mengundang kita untuk mengungkap rahasia masa lalu.  Misteri abadi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa banyak hal tentang sejarah kita yang masih belum diketahui, menunggu untuk digali dan dipahami. Seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin banyaknya sumber daya yang tersedia, mungkin suatu hari nanti kita akan mengungkap kisah di balik teka-teki yang membingungkan di gurun Peru ini