9 Catatan Penting dari Buku "Ikigai": Rahasia Panjang Umur dan Kebahagiaan ala Jepang

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Apa rahasia orang Jepang bisa hidup sehat dan bahagia hingga usia lanjut? Buku “Ikigai: Rahasia Orang Jepang untuk Hidup Lama dan Bahagia” karya Héctor García dan Francesc Miralles menjawab pertanyaan tersebut dengan membedah filosofi hidup yang telah dipraktikkan turun-temurun di Negeri Sakura. Buku ini bukan sekadar panduan gaya hidup, tapi juga cerminan makna eksistensial: menemukan tujuan yang membuat kita bangun setiap pagi dengan semangat.
Ikigai (生き甲斐) adalah konsep yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “alasan untuk hidup”. Buku ini mengeksplorasi bagaimana masyarakat di wilayah Okinawa—yang terkenal memiliki populasi lansia paling sehat dan bahagia di dunia—menjalani hidup dengan prinsip-prinsip sederhana namun bermakna.
Berikut 9 catatan penting dari buku Ikigai yang bisa menjadi panduan praktis dan inspiratif bagi siapa pun yang ingin hidup lebih bermakna dan bahagia:
1. Temukan “Alasan untuk Bangun Setiap Pagi”
Ikigai adalah alasan kita merasa hidup ini layak dijalani. Ini bisa berupa pekerjaan, hobi, keluarga, atau bahkan kegiatan sederhana seperti berkebun. Ketika seseorang menemukan ikigai-nya, maka ia akan menjalani hidup dengan penuh gairah dan makna.
2. Jangan Pernah Benar-Benar Pensiun
Penduduk Okinawa tidak pernah benar-benar “berhenti bekerja.” Mereka tetap aktif melakukan hal-hal yang mereka cintai, meskipun sudah lanjut usia. Aktivitas ringan dan penuh makna dianggap penting untuk menjaga semangat hidup tetap menyala.
3. Makan Secukupnya, Bukan Berlebihan
Prinsip “hara hachi bu” atau makan sampai 80% kenyang, menjadi kunci kebiasaan makan sehat masyarakat Jepang. Pola makan ini terbukti membantu memperlambat proses penuaan dan menjaga berat badan ideal.
4. Bangun Rutinitas yang Menenangkan
Banyak orang bahagia karena mereka punya rutinitas pagi dan sore yang menyenangkan, mulai dari menyeduh teh hijau, berjalan kaki, hingga membaca buku. Rutinitas menciptakan stabilitas dan perasaan damai.
5. Terus Aktif secara Fisik
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berkebun, atau yoga adalah bagian dari kehidupan sehari-hari orang Jepang. Aktivitas fisik menjaga tubuh tetap sehat dan mendorong produksi hormon kebahagiaan.
6. Terhubung dengan Komunitas
Masyarakat Jepang memiliki jaringan sosial yang kuat. Mereka saling mendukung dan menjaga hubungan harmonis dengan tetangga, teman, dan keluarga. Dukungan sosial ini sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional.
7. Fokus pada Masa Kini
Ikigai juga mengajarkan untuk hidup sepenuhnya di saat ini. Terlalu banyak memikirkan masa lalu atau masa depan hanya akan menciptakan kecemasan. Kebahagiaan sejati datang saat kita hadir utuh dalam momen sekarang.
8. Sederhana adalah Kunci
Kehidupan yang sederhana dan tidak berlebihan dianggap sebagai jalan menuju kebahagiaan. Tidak perlu mengejar kemewahan, cukup jalani hidup dengan penuh kesadaran dan rasa syukur atas hal-hal kecil.
9. Jangan Pernah Berhenti Bertumbuh
Orang yang memiliki ikigai tidak pernah merasa “selesai.” Mereka selalu ingin belajar, mencoba hal baru, dan mengeksplorasi potensi diri. Pertumbuhan pribadi adalah bagian dari perjalanan ikigai itu sendiri.
Refleksi dan Relevansi Ikigai untuk Kehidupan Modern
Buku Ikigai menjadi sangat relevan di tengah dunia yang serba cepat dan kompetitif. Di saat banyak orang merasa lelah, stres, dan kehilangan arah, konsep ikigai datang membawa nafas baru: hidup bukan hanya soal pencapaian, tapi juga soal makna.
Buku ini juga menjadi inspirasi kuat bagi mereka yang sedang mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan narasi yang ringan dan pendekatan yang mudah dipahami, Ikigai cocok untuk siapa saja, dari kalangan profesional hingga pelajar.
“Ikigai” bukan sekadar teori. Ia adalah filosofi hidup yang telah terbukti melahirkan generasi panjang umur dan bahagia. Kini saatnya kita menerapkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari—menemukan kembali semangat, keseimbangan, dan tujuan yang sejati.