Mengejutkan, Nilai Ekonomi Wellness Indonesia Rp400 triliun Tahun 2022, Global Tembus $5,6 Triliun
- Kemenparekraf
Jakarta, WISATA - Riset terbaru dari Global Wellness Institute (GWI) mengungkapkan pasar wellness yang melonjak pasca pandemi: tumbuh 12% per tahun sejak 2020 dan mencapai nilai 14% lebih tinggi dari rekor tahun sebelumnya yaitu 2019. Dengan momentum yang kuat, pasar ini diperkirakan tumbuh 52% lagi pada tahun 2027. Global Wellness Institute (GWI) adalah sebuah organisasi nirlaba (501(c)(3)) yang berfokus pada pemberdayaan wellness di seluruh dunia
Pasar Wellness Bangkit Lebih Kuat dari Perkiraan
Krisis ekonomi akibat pandemi tidak mematikan industri wellness. Sebaliknya, penelitian GWI menunjukkan industri ini justru mengalami pemulihan yang kuat. Jika pada tahun 2019 pasar wellness mencapai rekor $4,9 triliun, lalu menyusut 11% menjadi $4,4 triliun pada tahun 2020, penelitian terbaru mengindikasikan bahwa pasar wellness telah bangkit dengan melawan tren ekonomi secara umum. Pasar ini tumbuh 27% sejak 2020 hingga mencapai $5,6 triliun, dengan 7 dari 11 sektor wellness kini melampaui nilai pra-pandemi 2019.
Meningkatnya kesadaran masyarakat, dunia medis, dan pemerintah terhadap pentingnya pencegahan dan gaya hidup sehat, menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar wellness. GWI memperkirakan, pasar ini akan tumbuh dengan kecepatan 8,6% per tahun hingga 2027, dan mencapai nilai $8,5 triliun - hampir dua kali lipat dari ukurannya pada tahun 2020.
"Ketahanan dari ekonomi wellness global dan kecepatan pemulihannya dari pandemi sungguh mengejutkan, bahkan melampaui ekspektasi dan perkiraan kami sendiri," ujar Katherine Johnston, peneliti senior GWI. "Pandemi memang mengganggu momentum industri dalam jangka pendek, namun di sisi lain, ia juga menciptakan perubahan dramatis dalam peluang dan lintasan jangka panjang untuk pasar wellness."
The Global Wellness Economy: Indonesia
Di Indonesia, GWI memiliki mitra strategis, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kerjasama ini bertujuan untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wellness global.
Pada tahun 2023, GWI merilis laporan "The Global Wellness Economy: Indonesia" yang memberikan gambaran komprehensif tentang pasar wellness di Indonesia. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar wellness Indonesia tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai mencapai Rp400 triliun pada tahun 2022.
Pemerintah Indonesia juga mendukung perkembangan pasar wellness di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai kebijakan dan program yang mendukung industri wellness, seperti: Peluncuran program "Indonesia Wellness Tourism"; Pengembangan infrastruktur wellness; Pemberian insentif pajak untuk industri wellness.
Di Indonesia, di Indonesia wellness dikembangkan melalui brand etnaprana dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, pemerintah juga telah memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengembangan etno prana, yang merupakan wellness asli Indonesia
Setidaknya sudah ada empat lembaga yang berfokus pada pengembangan etnaprana di Indonesia saat ini, yaitu; IWMA (Indonesia Wellness Master Association), IWSPA (Indonesia Wellness Spa Profesional Association), WHEA (Wellness Healthica Entrepeuner Associataion), dan Essentia Spa Academy. Yang terakhir adalah lembaga yang berfokus untuk menyiapkan para tenaga profesional dibidang wellness khususnya spa.
Berbagai langkah dan terobosan yang dilakukan oleh keempat lembaga diatas telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya etnaprana. Selain manfaat kesehatan program ini juga telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan etnaprana.