Rem Blong di Jalur Ekstrem Gunung Lio: Dua Pengendara Selamat, Relawan Salem Brebes Sigap Evakuasi Korban

- Handoko/Istimewa
Wartono juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif antara masyarakat, pengendara, dan pihak berwenang dalam menjaga keamanan jalur ekstrem seperti Gunung Lio. Menurutnya, keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai dan partisipasi aktif masyarakat sekitar.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar jalur ini mendapatkan perhatian khusus, baik dari segi infrastruktur maupun sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko kecelakaan,” tutur Wartono.
Himbauan kepada Pemerintah Daerah
Para relawan juga mengimbau kepada pemerintah daerah untuk turut memberikan perhatian khusus terhadap jalur-jalur ekstrem di wilayah Kabupaten Brebes, termasuk dengan memasang rambu peringatan tambahan, membangun pagar pengaman, serta menyediakan pos pantau di titik-titik strategis.
Keberadaan pos relawan di sekitar jalur Gunung Lio sangat membantu proses evakuasi cepat dan penanganan awal terhadap korban kecelakaan. Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup tanpa dukungan dari pemerintah dalam bentuk penguatan sarana dan prasarana keselamatan jalan.
Peristiwa kecelakaan di jalur turunan Saninten Gunung Lio kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terutama di jalur-jalur ekstrem yang telah dikenal rawan. Peran serta relawan dan warga setempat patut diapresiasi karena telah menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat.
Sementara itu, himbauan untuk berhenti sejenak dan mendinginkan rem sekitar 15 menit sebelum melanjutkan perjalanan di jalur Gunung Lio harus mulai dijadikan kebiasaan oleh seluruh pengguna jalan demi keselamatan bersama.