Luar Biasa! Pasien Lumpuh Edit Video YouTube Hanya dengan Pikiran Berkat Implan Otak Elon Musk

- Instagram Tech
Melalui proses eksplorasi panjang, Smith menemukan bahwa membayangkan gerakan lidah dan menggigit rahang adalah kombinasi paling efektif untuk mengontrol kursor. Hasilnya? Ia mampu menguasai teknik pengeditan video tingkat lanjut hanya dalam beberapa minggu. Sesuatu yang bahkan sulit dilakukan oleh orang dengan kemampuan fisik normal.
Dulu Tak Bisa Bicara, Kini Bisa Menarasikan Video
Tidak berhenti di situ, sistem Neuralink juga terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) yang dilatih menggunakan rekaman suara Smith sebelum terkena ALS. AI ini mampu “menghidupkan kembali” suaranya melalui narasi sintetis, membuatnya bisa kembali berbicara dan mengekspresikan emosi lewat suara.
Teknologi ini jelas merupakan lompatan besar dibandingkan sistem komunikasi pelacakan mata yang sebelumnya digunakan Smith. Dulu, ia hanya bisa berkomunikasi dalam ruang gelap dengan pergerakan terbatas. Kini, ia bebas berinteraksi, bahkan di luar rumah.
“Neuralink telah memberi saya kebebasan, harapan, dan cara komunikasi yang jauh lebih cepat,” ujar Smith dengan nada penuh haru melalui suara AI-nya.
Kembali Bermain Game dan Menulis Narasi
Implan Neuralink benar-benar mengubah hidup Smith. Setelah bertahun-tahun dikungkung oleh keterbatasan fisik, kini ia bisa bermain video game bersama anak-anaknya, menulis, mengedit, dan berkreasi seperti sebelumnya. Ia bahkan telah menerbitkan video di kanal YouTube miliknya—semuanya dilakukan hanya dengan aktivitas otak.