Tragedi Britannicus: Pewaris Sah Takhta yang Dikhianati Nero

Britannicus
Britannicus
Sumber :
  • https://x.com/a_otama

Racun itu disajikan dalam jamuan makan malam megah yang dihadiri para bangsawan dan pejabat tinggi Romawi. Di antara para tamu yang hadir adalah saudara perempuan Britannicus, Oktavia Agrippina. Dalam perjamuan itu, Britannicus awalnya diberikan minuman panas yang telah dicicip oleh petugas pencicip istana, seperti protokol kerajaan pada umumnya. Namun karena merasa terlalu panas, ia meminta agar minumannya didinginkan.

Inilah celah yang digunakan Nero. Ketika air dingin ditambahkan ke dalam minuman itu, racun mematikan pun ikut melarut. Tak lama setelah meneguknya, Britannicus kehilangan suara dan mulai kesulitan bernapas. Tubuhnya menggigil dan ia segera terkapar di depan mata seluruh tamu undangan.

Kebohongan Nero dan Diamnya Istana

Alih-alih menunjukkan kepanikan atau belas kasihan, Nero malah berdiri dengan tenang dan menyatakan bahwa saudara tirinya itu sedang mengalami serangan epilepsi—penyakit yang konon memang pernah diderita Britannicus sejak kecil. Dengan dalih itu, Nero menutupi pembunuhan yang telah ia rancang dengan sangat licik.

Kematian Britannicus tidak diikuti dengan penyelidikan, tak pula dikebumikan dengan penghormatan sebagaimana layaknya pangeran kerajaan. Ia dikuburkan dengan tergesa-gesa pada malam itu juga, seolah tak ada yang perlu diributkan.

Tindakan ini menandai puncak kebengisan awal masa pemerintahan Nero. Ia telah berhasil menyingkirkan satu-satunya saingan politiknya dalam keluarga, memperkuat kekuasaan absolutnya atas Roma. Meski demikian, tindakan keji ini menanam benih-benih ketidakpuasan di antara rakyat dan elit politik, yang kelak turut mengguncang kestabilan kekaisaran Romawi.

Locusta, Sang Ahli Racun Kekaisaran