Kaum Sofis: Pelopor Relativisme yang Menggoyahkan Nilai-Nilai Absolut

- Image Creator/Handoko
1. Tidak ada yang benar-benar ada.
2. Jika pun ada, manusia tidak bisa memahaminya.
3. Jika bisa dipahami, manusia tidak bisa mengomunikasikannya dengan tepat kepada orang lain.
Pandangan ini sangat ekstrem dan menantang konsep realitas serta komunikasi dalam masyarakat.
Di sisi lain, kaum Sofis juga mengembangkan seni retorika atau seni berbicara yang meyakinkan. Mereka mengajarkan bahwa seseorang bisa memenangkan perdebatan dengan argumentasi yang baik, bahkan jika yang disampaikan tidak sepenuhnya benar.
Kaum Sofis vs. Filsuf Tradisional
Kaum Sofis mendapat banyak kritik dari filsuf-filsuf lain, terutama Socrates dan muridnya, Plato. Mereka menuduh kaum Sofis sebagai manipulator yang lebih peduli pada kemenangan argumen dibanding pencarian kebenaran sejati.