BRICS dan OECD: Dua Poros Kekuatan Ekonomi Dunia yang Semakin Dinamis

KTT BRICS
Sumber :
  • IG/sugiono_56

Sebagai “klub negara kaya,” OECD memiliki keunggulan dalam hal penguasaan teknologi, investasi, dan pengaruh dalam kebijakan global. Salah satu inisiatif unggulannya adalah penerapan standar perpajakan internasional yang adil dan pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Namun, OECD juga menghadapi tantangan, seperti meningkatnya ketimpangan sosial dan tekanan dari negara berkembang yang menginginkan sistem ekonomi global yang lebih inklusif.

Tujuan dan Strategi yang Berbeda

Secara mendasar, BRICS dan OECD memiliki tujuan yang berbeda. BRICS berfokus pada menciptakan tatanan dunia yang lebih multipolar, dengan meminimalkan dominasi negara maju, terutama Amerika Serikat. Upaya dedolarisasi—mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional—adalah salah satu langkah konkret yang diusung BRICS.

Di sisi lain, OECD menekankan integrasi ekonomi global yang berbasis aturan. Organisasi ini menjadi pelopor dalam menetapkan standar internasional, seperti kebijakan lingkungan dan inovasi teknologi, yang dianggap penting untuk menghadapi tantangan masa depan.

Pengaruh Terhadap Ekonomi Global

BRICS dan OECD memiliki peran besar dalam membentuk ekonomi dunia. Negara-negara BRICS, misalnya, telah menjadi penggerak utama pertumbuhan global. Menurut laporan IMF (2024), lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi dunia dalam dekade terakhir berasal dari negara-negara BRICS, dengan China dan India sebagai kontributor utama.