Krisis Demokrasi: Dari Konsep Awal di Athena Hingga Ancaman Populisme di Abad ke-21

Demokrasi Kleisthenes
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Demokrasi, sebuah sistem pemerintahan yang berakar dari Athena kuno, kini menghadapi tantangan terbesar dalam sejarahnya. Dari janji kebebasan dan keadilan, demokrasi harus berhadapan dengan ancaman internal seperti populisme, disinformasi, dan ketimpangan ekonomi. Bagaimana perjalanan demokrasi dari masa ke masa, dan apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya?

Awal Mula Demokrasi: Dari Harapan ke Realitas

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan). Di Athena kuno, demokrasi memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan. Namun, sistem ini jauh dari sempurna karena hanya sebagian kecil populasi yang memiliki hak suara.

Setelah runtuhnya demokrasi langsung di Athena, Republik Romawi memperkenalkan konsep demokrasi perwakilan. Sistem ini menginspirasi banyak negara modern, termasuk Amerika Serikat dan Prancis, yang mengadopsi prinsip-prinsip demokrasi setelah revolusi besar mereka.

Demokrasi di Era Modern: Harapan dan Kenyataan

Meski demokrasi terus berkembang, era modern membawa tantangan baru yang mengancam keberlangsungan sistem ini:

  1. Populisme sebagai Ancaman Utama
    Populisme telah menyusup ke banyak negara, dari Amerika Serikat hingga Eropa dan Asia. Pemimpin populis sering kali menggunakan retorika sederhana untuk memanipulasi emosi rakyat, yang pada akhirnya melemahkan institusi demokrasi.
  2. Teknologi dan Propaganda Digital
    Media sosial, meski memiliki potensi positif, menjadi alat utama bagi penyebaran hoaks dan polarisasi. Disinformasi yang terorganisir sering kali digunakan untuk mempengaruhi hasil pemilu dan menciptakan ketidakstabilan politik.
  3. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
    Demokrasi modern sering kali gagal mengatasi ketimpangan ekonomi. Ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem yang ada memunculkan gerakan-gerakan yang menentang demokrasi, termasuk otoritarianisme.
  4. Krisis Global
    Isu-isu seperti perubahan iklim, migrasi, dan pandemi global menunjukkan bahwa demokrasi sering kali lambat dalam merespons krisis besar. Kelemahan ini memunculkan pertanyaan apakah demokrasi masih menjadi sistem terbaik untuk dunia modern.