Subsidi Tak Tepat Sasaran? Mengapa Biaya Produksi Beras di Indonesia Masih Tinggi

Mekanisasi Pertanian Tanaman Padi
Sumber :
  • Viva.co.id

Salah satu kebijakan yang selama ini diterapkan pemerintah adalah pemberian subsidi untuk mendukung petani beras, baik dalam bentuk subsidi pupuk, benih, maupun bantuan alat pertanian. Namun, meskipun dana subsidi terus digelontorkan, distribusi subsidi ini sering kali tidak sampai ke tangan petani yang membutuhkan.

Menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), banyak petani kecil yang tidak merasakan dampak dari subsidi tersebut karena permasalahan dalam sistem distribusi. Banyak subsidi yang lebih sering dinikmati oleh petani besar atau kelompok pengusaha yang memiliki akses lebih baik terhadap pasar dan kebijakan pemerintah. Selain itu, adanya praktek percaloan dan distribusi yang kurang transparan membuat subsidi tidak sampai ke petani yang benar-benar membutuhkan.

Hal ini juga diperburuk dengan harga pupuk dan bahan baku lainnya yang tidak stabil. Harga pupuk yang melambung dan ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, meskipun ada bantuan dari pemerintah.

2. Keterbatasan Akses terhadap Teknologi dan Infrastruktur

Di negara-negara seperti Thailand dan Vietnam, teknologi pertanian yang efisien dan modern telah banyak diadopsi oleh para petani. Mesin-mesin canggih yang digunakan untuk pemupukan, penanaman, hingga panen beras dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan hasil panen. Sebaliknya, di Indonesia, meskipun ada beberapa program yang memfasilitasi petani dengan alat pertanian, namun jumlahnya masih terbatas.

Selain itu, keterbatasan akses terhadap infrastruktur pertanian, seperti irigasi yang memadai, juga menjadi faktor penghambat. Sistem irigasi di Indonesia, yang sebagian besar masih bergantung pada musim hujan, tidak dapat memberikan suplai air yang stabil sepanjang tahun. Ketergantungan ini menyebabkan gagal panen di beberapa daerah, sehingga petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi kekurangan air, baik melalui pengambilan air dari sumber lain maupun penggunaan pompa.

3. Tingginya Biaya Tenaga Kerja