Mengenal KTT BRICS, Konferensi Tingkat Tinggi yang Menjadi Langkah Awal Sugiono sebagai Menlu

KTT BRICS
Sumber :
  • IG/sugiono_56

Kazan, WISATA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono baru-baru ini telah menghadiri KTT BRICS ke 16 di Kazan, Rusia,  yang berlangsung dari tanggal 22 - 24 Oktober 2024. KTT BRICS ini menandai langkah awal Menlu Sugiono dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia, yang fokus pada kerja sama strategis dan solidaritas global. 

Menlu Sugiono

Photo :
  • IG/sugiono_56

BRICS adalah akronim dari lima negara ekonomi besar yang sedang berkembang: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Konsep BRICS pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Jim O'Neill pada tahun 2001 untuk menggambarkan kebangkitan ekonomi negara-negara tersebut yang memiliki potensi besar untuk memainkan peran penting dalam ekonomi global.

BRICS secara resmi didirikan sebagai sebuah kelompok pada tahun 2009, awalnya hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC). Afrika Selatan kemudian bergabung pada tahun 2010, mengubah akronim menjadi BRICS. Negara-negara ini memiliki tujuan bersama untuk memperjuangkan ekonomi yang lebih adil, memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta memperluas pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan global.

Salah satu inisiatif utama BRICS adalah pembentukan New Development Bank (NDB) yang diluncurkan pada tahun 2014. Bank ini bertujuan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota serta negara-negara berkembang lainnya. NDB merupakan alternatif bagi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dianggap terlalu didominasi oleh negara-negara maju.

Selain NDB, BRICS juga membentuk Contingent Reserve Arrangement (CRA), sebuah mekanisme untuk memberikan bantuan likuiditas kepada negara-negara anggotanya dalam menghadapi ketidakstabilan finansial. Ini menunjukkan komitmen BRICS untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih stabil dan berkelanjutan.