50 Hari Kabinet Merah Putih: UMKM Belum Melihat Ada Kebijakan Positif dan Bikin Wow, sebagai Pengungkit
- Handoko
Jakarta, WISATA – Sudah 50 hari sejak Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto resmi bekerja. Namun, menurut Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, belum ada kebijakan yang signifikan yang mampu mengangkat sektor UMKM. Ia menilai, hingga saat ini, persoalan utama UMKM seperti pembiayaan, pasar, teknologi, dan inovasi belum mendapatkan solusi konkret dari pemerintah.
Kritik terhadap Kebijakan UMKM
Dalam sebuah kesempatan, Yoyok Pitoyo menyampaikan bahwa keterlibatan UMKM dalam program-program utama Kabinet Merah Putih masih belum jelas arahnya. "Belum terlihat ada tanda-tanda kebijakan baru yang mampu menjadi pengungkit untuk UMKM naik kelas. Birokrasi masih menggunakan struktur lama tanpa adanya penyegaran," ujarnya.
Ia juga menyoroti belum adanya keterlibatan UMKM dalam program makan siang gratis yang diluncurkan pemerintah. Menurutnya, ini merupakan salah satu bentuk ketidakhadiran UMKM dalam kebijakan strategis yang sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memajukan UMKM lokal.
Salah satu kritik lainnya adalah program seremonial seperti Jalin Lokal 2024 yang diadakan pada 5-6 Desember 2024 di The Kasablanka Hall, Jakarta. Yoyok menilai, kegiatan semacam itu cenderung boros anggaran dan tidak efektif. "Kenapa kegiatan-kegiatan ini tidak dioptimalkan menggunakan gedung milik Kementerian UMKM sendiri? Padahal Presiden Prabowo sudah menghimbau agar kementerian mengurangi acara seremonial dan fokus terjun langsung ke lapangan," tambahnya.
Persoalan-Persoalan Pokok UMKM
UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan klasik dan strategis yang memerlukan perhatian serius, di antaranya: