Pedagang Luar Negeri 'Turun Gunung' ke UKM Petani, Ketum KOPITU Usulkan Bentuk Satgas Proteksi UKM

Yoyok Pitoyo Ketum Kopitu Bersama Pelaku UMKM
Sumber :
  • Handoko

Harapannya, pemerintahan yang akan datang, baik di eksekutif maupun legislatif, dapat mengeluarkan kebijakan yang lebih berpihak kepada UMKM. Salah satu solusinya, menurut Yoyok, adalah dengan membentuk satuan tugas khusus yang bertujuan untuk melindungi dan memberdayakan pelaku UMKM dari tekanan asing. "Kami mengusulkan pembentukan Satgas Proteksi UMKM, yang bertugas mengawasi dan memberikan proteksi bagi pelaku usaha kecil dan menengah dari praktik-praktik yang merugikan seperti yang dilakukan oleh tengkulak asing ini," kata Yoyok.

Kekhawatiran Terhadap Tengkulak Asing

Yoyok mencontohkan bahwa para pengusaha asing yang terjun ke desa-desa ini biasanya mencari bahan baku seperti kopi, getah damar, gambir, pinang, kayu manis, hingga limbah asam tinggi dari kelapa sawit yang digunakan untuk produksi sabun dan solar. Beberapa daerah seperti Bengkulu dan Jambi menjadi target utama mereka. "Jika ini dibiarkan, pelaku UMKM kita tidak akan punya kesempatan untuk mengembangkan usaha mereka. Mereka tidak bisa bersaing dengan pengusaha asing yang memiliki modal besar dan bisa membeli bahan baku dengan harga murah," tegas Yoyok.

Sistem ijon yang diterapkan oleh pengusaha asing ini juga sangat merugikan petani lokal. Petani sering kali dipaksa menjual hasil panen mereka jauh sebelum masa panen dengan harga yang sangat rendah. "Ini praktik yang sangat tidak sehat. Petani kita tidak punya pilihan lain karena mereka butuh uang tunai segera. Pada akhirnya, mereka yang paling dirugikan," kata Yoyok.

Hilirisasi yang Terancam Gagal

Selain itu, Yoyok juga mengingatkan bahwa upaya pemerintah dalam melakukan hilirisasi produk industri dapat menjadi sia-sia jika praktik seperti ini dibiarkan. "Pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal melalui hilirisasi. Namun, jika bahan baku utama sudah diambil oleh pengusaha asing dengan harga murah, rencana hilirisasi ini tidak akan bisa berjalan optimal," jelas Yoyok.

Hilirisasi merupakan proses peningkatan nilai tambah dari produk lokal dengan memprosesnya lebih lanjut di dalam negeri sebelum diekspor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang.